Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hati-Hati Konsumsi Vitamin! Ini 7 Tips Memilih Produk yang Aman

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Kamis, 24 Juli 2025 |14:38 WIB
Hati-Hati Konsumsi Vitamin! Ini 7 Tips Memilih Produk yang Aman
Hati-Hati Konsumsi Vitamin! Ini 7 Tips Memilih Produk yang Aman (Foto: Freepik)
A
A
A

KASUS suplemen Blackmores Super Magnesium+ yang tidak memiliki izin edar di Indonesia belakangan jadi perhatian publik.

Vitamin asal Australia ini viral setelah ditemukan dijual secara ilegal di sejumlah marketplace tanah air, meski tidak terdaftar di BPOM.

Bahkan, di negara asalnya sendiri, produk ini tengah digugat secara class action karena kandungan vitamin B6 yang diduga terlalu tinggi hingga menyebabkan efek samping serius seperti kerusakan saraf.

Kondisi ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi suplemen atau vitamin, apalagi yang dibeli lewat jalur online.

Lalu, bagaimana cara memilih produk vitamin yang aman untuk tubuh? Berikut beberapa tips penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli dan mengonsumsi suplemen vitamin, melansir dari berbagai sumber, Kamis (24/7/2025).

Vitamin. (Foto: Whatsolf/Freepik)

1. Cek Izin Edar dari BPOM

Langkah pertama dan paling penting adalah memastikan produk yang Anda beli memiliki izin edar resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Produk seperti Blackmores Super Magnesium+ tidak terdaftar di BPOM, sehingga tidak melalui proses evaluasi keamanan dan mutu di Indonesia.

Bahkan, BPOM bersama Kominfo dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sudah menurunkan tautan penjualannya dari platform online. Cek langsung di situs resmi BPOM: cekbpom.pom.go.id.

2. Waspadai Dosis Tinggi Vitamin

Meski terdengar sehat, vitamin dalam dosis tinggi justru bisa membahayakan tubuh. Kasus Blackmores Super Magnesium+ menjadi sorotan karena kandungan vitamin B6-nya mencapai 50 miligram, setara 29 kali lipat dari kebutuhan harian orang dewasa.

Menurut data otoritas Australia (TGA), dosis vitamin B6 yang terlalu tinggi bisa menyebabkan neuropati, yaitu kerusakan saraf yang dapat bersifat permanen.

Pilih vitamin dengan dosis sesuai kebutuhan harian (RDA/AKG). Jangan tergoda dengan klaim “super dose”.

 

3. Pilih Produk Bersertifikat Pihak Ketiga

Produk vitamin yang aman biasanya telah lulus uji oleh lembaga independen seperti USP, NSF, atau ConsumerLab, terutama untuk pasar internasional. Sertifikasi ini menandakan produk telah diuji secara objektif dari sisi komposisi dan keamanan.

4. Beli dari Sumber Resmi dan Terpercaya

Hindari membeli suplemen dari penjual tidak resmi atau di platform online yang tidak jelas kredibilitasnya. Banyak produk impor tanpa izin edar yang masuk secara ilegal dan tidak terjamin keasliannya.

Gunakan toko resmi atau apotek besar. Pastikan juga kemasan produk tidak rusak dan masih dalam tanggal kedaluwarsa.

5. Jangan Konsumsi Tanpa Kebutuhan Khusus

Banyak orang mengonsumsi vitamin tanpa tahu kebutuhannya. Padahal, bagi orang sehat, asupan vitamin sudah cukup dari makanan sehari-hari. Suplemen dibutuhkan hanya jika ada kondisi tertentu, seperti defisiensi zat gizi, kehamilan, menyusui, atau penyakit tertentu.

6. Hindari Vitamin dengan “Proprietary Blend”

Beberapa produk mencantumkan istilah seperti proprietary blend atau “campuran eksklusif” tanpa menyebut jumlah pasti kandungan tiap bahan. Ini menyulitkan konsumen untuk mengetahui apakah kandungan vitaminnya aman atau justru berlebihan. Pilih produk dengan label yang transparan dan detail.

7. Jangan Anggap Vitamin Sebagai Obat Ajaib

Vitamin bukanlah solusi instan untuk hidup sehat. Tanpa pola makan seimbang, olahraga, dan gaya hidup sehat lainnya, konsumsi suplemen tidak akan memberikan manfaat optimal. Bahkan bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi sembarangan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement