MUSIM hujan membawa suasana yang lembab dan basah, kondisi yang sempurna bagi jamur untuk berkembang. Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul adalah tinea pedis, lebih dikenal sebagai atlet's foot atau kutu air di kaki.
Nah, artikel ini akan mengupas tinea pedis mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, hingga cara pencegahan. Melansir dari laman Verywell Health Kamis (10/7/2025), tinea pedis adalah infeksi jamur pada kaki, terutama di sela jari kaki, sol, dan tumit.
Penyebab utamanya adalah dermatofit seperti Trichophyton rubrum dan Trichophyton interdigitale, yang tumbuh subur di lingkungan lembab dan hangat, seperti kondisi musim hujan atau kaki dalam sepatu tertutup yang berkeringat. Menurut Britannica, diperkirakan 70% orang akan mengalaminya setidaknya sekali seumur hidup.
Selain dikenal dengan nama kurap kaki, tinea pedis juga sering disebut athlete’s foot karena banyak terjadi pada atlet atau orang yang sering memakai sepatu tertutup dalam waktu lama, sehingga kaki menjadi lembab dan menjadi tempat ideal bagi jamur berkembang biak.
Infeksi ini bisa bersifat kronis atau kambuhan jika tidak diobati dengan benar. Selain menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman, tinea pedis jika dibiarkan bisa menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri, yang bisa berakibat lebih serius.
Kondisi lembab memperlambat penguapan, sehingga kulit tetap basah, memicu pertumbuhan jamur .
Musim hujan membuat sepatu dan kaus kaki sulit kering sempurna, menciptakan lingkungan ideal bagi jamur berkembang.
Jalanan becek meningkatkan risiko terpapar jamur ketika berjalan tanpa alas atau menggunakan alas kaki basah.
Gejala tinea pedis bervariasi tergantung tipe infeksinya. Mulai dari Interdigital (kulit mengelupas, retak, gatal di sela jari kaki), Moccasin (kulit kering, tebal, mengeras pada sol dan tumit), Vesikular (muncul lepuhan berisi cairan, bisa mengelupas dan menyebabkan rasa sakit), dan Ulcerative (luka terbuka, oozing, rentan infeksi bakteri).
Gejala utamanya melintang pada gatal, terbakar, perih, kulit retak, dan terkadang muncul luka bernanah. Menurut MedlinePlus, selain gatal, gejalanya juga bisa timbul rasa terbakar, kulit kemerahan, bahkan lecet bernanah.
Topikal (Oles) : Gunakan krim/spray/powder anti-jamur OTC seperti clotrimazole, miconazole, terbinafine, tolnaftate, aplikasikan 1–2 kali sehari selama minimal 1–6 minggu, dan lanjutkan 1–2 minggu setelah gejala hilang.
Kombinasi dengan bahan keratolitik seperti urea atau salicylic acid dapat meningkatkan penetrasi obat di kulit tebal.
Oral : Diperlukan pada infeksi parah, berulang, atau saat topikal tidak efektif: terbinafine, itraconazole, fluconazole .
Berikut strategi ampuh mencegah infeksi tinea pedis berulang:
Keringkan kaki setiap hari, terutama di sela jari, segera setelah terkena air hujan
Ganti sepatu/kaus kaki setiap hari, pilih bahan kapas atau moisture-wicking
Gunakan alas di tempat umum, seperti sendal di kamar mandi umum, kolam renang, atau ruang ganti
Rutin cuci dan jemur sepatu, jemur di tempat yang terkena sinar matahari dan gunakan bedak antifungal
Jangan berbagi kaus kaki, handuk, atau sepatu dengan orang lain.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)