ORANGTUA harus tau dampak buruk memaksakan anak masuk Sekolah Dasar (SD) pada usia dini. Bahkan, beberapa anak sudah bisa membaca dan menulis pada usia empat hingga lima tahun. Namun, apakah itu menunjukkan bahwa anak sudah siap untuk masuk sekolah menengah?
Seorang Psikolog Parenting Andreas mengingatkan orangtua untuk tidak hanya mengejar ijazah dengan cepat, tetapi juga memahami pentingnya kesiapan mental, emosional, dan fisik anak sebelum masuk pendidikan formal
“Banyak anak yang masuk SD terlalu dini memang terlihat pintar di awal. Tapi begitu masuk kelas 3 atau 4, motivasi belajarnya mulai turun drastis,” ungkap Andreas dilansir dari TikToknya, Rabu (2/7/2025).
Dia menjelaskan bahwa pada usia ini, anak-anak mulai lelah dan kehilangan semangat karena mereka telah "dipaksa" untuk duduk diam, memperhatikan pelajaran, dan menyesuaikan diri dengan aturan sekolah yang mungkin tidak sesuai dengan perkembangan mereka saat ini.
Sangat disarankan agar anak masuk sekolah dasar setelah usia 6,5 hingga 7,5 tahun, karena anak-anak pada usia itu sudah cukup mandiri, mampu mengendalikan diri, dan memiliki kemampuan akademik dasar.
- Usia lima tahun: Masuk TK A adalah masa transisi dari dunia bermain ke dunia pendidikan.
- Usia enam tahun: TK B—mulai belajar disiplin, mandiri, dan mengenal dasar-dasar akademik.
- Usia 7 tahun: Anak sudah lebih siap secara fisik, mental, dan sosial untuk masuk SD.
Harapan orangtua agar anak-anak cepat "berprestasi" sering kali mendorong fenomena anak masuk SD dini. Padahal, prestasi sejati berarti siap menghadapi tantangan hidup dan terus belajar. Jadi, bagi orangtua yang sedang mempertimbangkan kapan anaknya harus masuk sekolah menengah atas, sekarang mungkin waktunya untuk berhitung mundur berdasarkan umur dan kesiapan anak secara keseluruhan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)