JAKARTA - Melahirkan menjadi momen yang paling berharga namun sangat melelahkan bagi seorang ibu. Oleh karena itu, moms membutuhkan waktu lama untuk beristirahat.
Orangtua zaman dahulu, menganjurkan kita untuk stay di dalam rumah karena bisa melanggar pantangan. Ternyata terdapat fakta yang mengejutkan tentang larangan ini.
Disitat dari parentalk.id, dokter membagi dua sisi untuk melihat fakta yang ada. Sisi medis, dr. Benny Johan Marpaung, Sp. OG. menjelaskan bahwa, tidak ada kondisi khusus yang mengharuskan ibu untuk tidak keluar rumah saat pasca melahirkan.
”Secara medis, tidak ada larangan. Hanya saja kan ada masa nifas selama 42 hari. Berhubung masih keluar darah nifas, bisa jadi ibu merasa tidak nyaman beraktivitas di luar rumah karena harus sering ganti pembalut. Jadi sebenarnya ibu boleh-boleh saja beraktivitas di luar rumah, asal kondisi tubuhnya mendukung,” ungkap dr. Benny.
Selain itu, ibu umumnya membutuhkan waktu rehat sekira 3-4 minggu untuk pemulihan. Di masa ini, ibu yang melahirkan secara normal sudah bisa kembali beraktivitas.
Beda halnya dengan ibu yang menjalani operasi caesar, meski luka luar bekas jahitan mulai mengering, penyembuhan luka dalam ternyata butuh kesabaran ekstra, bisa sampai 3 bulan lamanya.
Selain itu, bayi yang baru lahir boleh juga bisa diajak keluar rumah dengan aktivitas ringan, seperti menjemur bayi saat pagi hari. Namun ibu juga harus memperhatikan kondisi sang bayi, karena bayi sangat rentan sekali terhadap kondisi luar rumah.
”Sebenarnya bayi boleh keluar, misalnya untuk dijemur waktu pagi hari. Tapi kalau untuk aktivitas lain di tempat umum perlu dipertimbangkan. Imunisasinya kan belum lengkap, daya tahan bayi juga belum kuat sehingga beresiko terinfeksi virus, seperti flu misalnya. Penanganannya bisa lebih sulit,” ujarnya.
Di sisi lain yakni dari pandangan psikologi, sang ibu kerap mengalami fenomena baby blues pada pasca melahirkan. Hal ini ditandai dengan kondisi ibu yang sulit mengontrol emosinya, gampang menangis, gampang marah, serta tidak nafsu makan dan sulit tidur.
Fenomena ini dilakukan penelitian oleh Rumah Dandelion yang menunjukkan 66% ibu pada saat pasca melahirkan, membutuhkan waktu sekira 0-3 bulan untuk dapat bisa bersosialisasi kembali seperti biasanya.
Pada masa tersebut, ibu cenderung melakukan aktivitas biasanya seperti bermain dengan bayi, mendekatkan diri dengan orang yang selalu mendukungnya (social support) serta tidak sungkan meminta bantuan orang lain ketika mengalami kesulitan.
Seorang psikolog, Nadya Pramesrani, menganjurkan ibu dalam kondisi pasca melahirkan untuk bisa keluar rumah sesekali. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa jalan kaki atau pun jogging di sekitar kompleks perumahan. Hal ini dilakukan agar mengurangi depresi terhadap sang ibu.
Mitos ini sebenarnya baik untuk sang ibu, namun ibu juga dapat memilah dan beradaptasi sesuai kebutuhannya masing-masing.
(Kemas Irawan Nurrachman)