4. Hotel Tugu Malang
Hotel ini tepat berada di pusat Kota Malang, letaknya bersebelahan dengan Balai Kota Malang, Gedung DPRD, dan Aula Skodam milk Kodam V Brawijaya. Berada di kawasan Bundaran Tugu, hotel ini mempunyai arsitektur cukup khas.
Ornamen - ornamen etnik nan klasik memenuhi bangunan hotel. Total ada 49 kamar hotel dengan sejumlah koleksi barang - barang antik. Barang antik ini merupakan koleksi barang antik dari pendiri Tugu Group Anhar Sejadibrata.
Ia merupakan kerabat dekat dari Oey Tiong Ham, raja gula dari Semarang. Konon Oey kala itu merupakan orang terkaya se Asia Tenggara.
Nuansa klasik dan desain bangunan yang etnik tradisional di hotel ini begitu terasa. Nuansa heritage China dan Jawa begitu terasa, belum lagi suguhan kuliner nusantara dan Asia, juga jadi pilihan yang tepat bagi pengunjung.
5. Shalimar Hotel Malang
Lokasinya tak jauh dari jalan protokol utama yang jadi ikon Kota Malang, Jalan Ijen. Ya dari Jalan Ijen Shalimar Hotel ini hanya berjarak sekitar 1 - 2 kilometer, tepatnya di Jalan Cerme 16.
Jalan Ijen dan sekitarnya dikenal dengan permukiman peninggalan kaum bangsawan dan orang Belanda yang berdiri kokoh. Perihal hotel Shalimar hotel ini dibangun pada tahun 1930-an dan resmi digunakan pada tahun 1933.
Awalnya bangunan ini bernama Macconieke Lodge, yang sengaja dibangun sebagai markas komunitas Freemason. Bangunan dengan arsitektur Jawa Belanda, ini dirancang oleh Ir. Mulder dengan arsitektur Niewe Bowen, dengan ciri utama berbentuk kubus dan beratap lurus.
Selama masa penjajahan dan perjuangan melawan Belanda, gedung ini difungsikan sebagai pemancar milik Belanda. Kemudian gedung ini diambilalih dan difungsikan sebagai Gedung RRI.
Setelah RRI pindah ke Jalan Candi Panggung, bangunan ini kemudian difungsikan sebagai hotel. Namun barulah pada 2015 lalu, Hotel yang bernama Graha Cakra berubah nama menjadi Shalimar Hotel .
(Rani Hardjanti)