Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Yuk Kenali Gejala Depresi, Hilang Nafsu Makan hingga Merasa Tak Berguna

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Kamis, 05 Juni 2025 |14:51 WIB
Yuk Kenali Gejala Depresi, Hilang Nafsu Makan hingga Merasa Tak Berguna
Yuk Kenali Gejala Depresi, Hilang Nafsu Makan hingga Merasa Tak Berguna (Foto: Shutterstock)
A
A
A

DEPRESI merupakan salah satu jenis gangguan mental atau mental health disorders. Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang merasa sedih berkepanjangan, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan. Kondisi ini bisa berlangsung lama, mulai dari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. 

Sayangnya, depresi seringkali terabaikan karena dianggap sebagai gejala stres biasa. Padahal deteksi dini gejala depresi dapat membuka jalan untuk penanganan dan dukungan yang dibutuhkan.

Gejala Depresi

Berikut adalah gejala-gejala depresi yang dirangkum dari  laman Kemenkes, Kamis (5/5/2025).

- Sedih dan murung.

- Kehilangan semangat dan energi.

- Hilang nafsu makan.

- Sulit tidur atau sebaliknya tidur berlebihan.

- Merasa pesimis dan tidak berguna.

- Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.

- Gelisah dan tidak tenang.

- Merasa bersalah dan putus asa

- Memiliki pikiran menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.

- Gangguan fisik, seperti nyeri punggung dan sakit kepala.

 

Faktor yang dapat memicu timbulnya gejala depresi, antara lain:

- Mengalami peristiwa traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, kebangkrutan, atau kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.

- Riwayat gangguan kesehatan mental dalam keluarga.

- Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang, atau konsumsi obat berlebihan.

- Menderita penyakit kronis yang sulit disembuhkan, seperti kanker, HIV/AIDS, penyakit jantung atau cacat tubuh.

- Memiliki kepribadian yang lemah dan tidak mandiri, serta terlalu keras dalam menilai diri sendiri.

Hindari mendiagnosis diri sendiri jika mengalami gejala-gejala depresi. Segera cari bantuan dokter atau psikiater. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan psikologis, wawancara medis, serta pemeriksaan darah, jika diperlukan, untuk menentukan penyebab dan gejala depresi. 

Kemudian, setelah diagnosis depresi ditegakkan, dokter  dapat melakukan berbagai cara untuk mengatasinya, seperti terapi psikososial, psikoterapi, atau meresepkan obat antidepresan untuk mengembalikan keseimbangan senyawa kimia dalam otak, yang berfungsi membawa dan mengirimkan pesan ke otak.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement