Dalam era digital saat ini, media sosial menjadi faktor utama penyebaran standar kecantikan tidak realistis. Survei di Inggris mencatat bahwa 40% remaja merasa khawatir terhadap bentuk tubuh mereka setelah melihat gambar di media sosial.
Bahkan, menurut American Psychological Association (APA), remaja yang mengurangi waktu bermain media sosial hingga 50% selama beberapa minggu menunjukkan peningkatan rasa percaya diri terhadap penampilan mereka.
Tidak hanya berdampak sementara, tekanan terhadap penampilan juga bisa menyebabkan dampak jangka panjang. Banyak perempuan dewasa yang menghindari aktivitas sosial, olahraga, hingga hubungan intim karena merasa tidak percaya diri dengan tubuh mereka.