Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Viral Wanita di China Patah Tulang Gegara Rebahan dan Jarang Kena Sinar Matahari

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Minggu, 25 Mei 2025 |06:02 WIB
Viral Wanita di China Patah Tulang Gegara Rebahan dan Jarang Kena Sinar Matahari
Viral Wanita di China Alami Patang Tulang Gegara Rebahan. (Foto: Jcomp/Freepik)
A
A
A

CHINA - Baru-baru ini viral di media sosial kisah seorang wanita berusia 48 tahun dari Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok, yang mengalami patah tulang karena terlalu lama rebahan di tempat tidur dan jarang terkena matahari.

Kejadian ini mengejutkan banyak orang dan menjadi perbincangan hangat di media sosial Tiongkok. Lantas, bagaimana bisa? Berikut kisahnya, dilansir dari laman South China Morning Post, Sabtu (24/5/2025).

Menurut laporan, wanita tersebut telah menghindari paparan sinar matahari sejak kecil. Ia bahkan jarang mengenakan pakaian berlengan pendek saat berada di luar ruangan dan selalu menggunakan tabir surya. 

Kebiasaan ini menyebabkan kadar vitamin D dalam tubuhnya sangat rendah, yang pada akhirnya mengakibatkan osteoporosis parah.

Kasus ini pertama kali diungkap oleh Dr. Long Shuang, dokter di Departemen Gawat Darurat Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Tiongkok XinDu, pada 14 Mei 2025 lalu. 

Dr. Long menjelaskan bahwa wanita tersebut mengalami patah tulang hanya karena berguling di tempat tidur, akibat dari pengeroposan tulang yang parah.

Menanggapi kasus ini, Jiang Xiaobing, Kepala Ahli Bedah Tulang Belakang Ortopedi di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Guangzhou, menyampaikan peringatan melalui sebuah video daring.

“Sekarang ini sudah menjadi hal yang umum melihat orang-orang menutupi tubuh mereka dari ujung kepala hingga ujung kaki demi melindungi diri dari matahari, padahal ini justru tidak sehat,” ujarnya. 

Jiang menyebut, seluruh tulang dalam tubuh kita sebenarnya mengalami regenerasi setiap 10 tahun. Namun, sejak usia 30 tahun, kita mulai kehilangan massa tulang sebesar 0,5 hingga 1 persen setiap tahunnya. 

Asupan kalsium yang rendah, kurangnya paparan sinar matahari, serta defisiensi vitamin D akan menghambat penyerapan kalsium. Gaya hidup yang terlalu banyak duduk, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan juga turut merusak kesehatan tulang.

Ia menambahkan bahwa untuk menjaga kesehatan tulang, sangat penting untuk memastikan asupan kalsium yang cukup, rutin berolahraga, serta membatasi kebiasaan merokok dan minum alkohol. 

“Sebagai contoh, konsumsi alkohol sebaiknya tidak lebih dari dua kaleng bir per hari jika kadar alkoholnya lima persen. Terutama bagi wanita yang telah memasuki masa menopause, kehati-hatian ekstra sangatlah penting,” tegas Jiang.

Seperti diketahui, Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang karena membantu penyerapan kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. 

 

Salah satu sumber utama vitamin D adalah sinar matahari. Namun, karena wanita ini menghindari sinar matahari secara ekstrem, tubuhnya tidak mendapatkan cukup vitamin D.

Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya paparan sinar matahari yang cukup untuk menjaga kesehatan tulang. 

Meskipun kekhawatiran terhadap efek negatif sinar matahari seperti penuaan dini dan risiko kanker kulit dapat dimengerti, menghindari sinar matahari secara total juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Para ahli kesehatan menyarankan untuk mendapatkan paparan sinar matahari selama 10-15 menit setiap hari, terutama pada pagi hari, untuk membantu tubuh memproduksi vitamin D secara alami. 

Selain itu, konsumsi makanan yang kaya vitamin D dan kalsium juga penting untuk menjaga kesehatan tulang.

Kisah wanita ini menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara perlindungan dari sinar matahari dan kebutuhan tubuh akan vitamin D. 

Menghindari sinar matahari secara berlebihan juga dapat membawa konsekuensi serius bagi kesehatan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement