Mayoritas Suku Buton beragama Islam, yang telah menjadi bagian dari identitas mereka sejak abad ke-16. Ajaran Islam dan adat istiadat lokal hidup berdampingan, membentuk pola hidup yang khas dalam masyarakat Buton.
Mata pencaharian utama Suku Buton sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis mereka yang berada di wilayah kepulauan dan pesisir.
Karena berada di daerah pesisir, banyak masyarakat Buton bekerja sebagai nelayan. Mereka menangkap ikan, cumi-cumi, dan hasil laut lainnya dengan perahu tradisional maupun modern.
Sebagian masyarakat Buton juga bermata pencaharian sebagai petani, terutama di daerah pedalaman dan dataran tinggi. Mereka menanam jagung, ubi, padi ladang, kelapa, dan jambu mete.
Sejak masa Kesultanan, orang Buton juga dikenal pandai berdagang. Mereka menjual hasil bumi, hasil laut, serta barang kebutuhan pokok di pasar lokal maupun antar pulau.
(Kemas Irawan Nurrachman)