Kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju mengandung gula dan lemak tinggi, yang bisa meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
Gula berlebih diubah menjadi trigliserida, sejenis lemak dalam darah yang jika terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memperburuk kadar kolesterol jahat (LDL).
Selama libur Lebaran, banyak orang lebih banyak duduk dan kurang bergerak, yang menyebabkan lemak lebih mudah menumpuk di dalam darah, termasuk kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Padahal, aktivitas fisik membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL), yang berfungsi membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah. Jika kurang bergerak, kadar HDL menurun dan risiko penyumbatan arteri meningkat.
Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme lemak, sehingga meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Ini karena kurang tidur mengganggu metabolisme tubuh, termasuk cara tubuh mengatur lemak dan kolesterol.
Kurang tidur membuat tubuh lebih sulit memproses lemak, sehingga kadar kolesterol jahat (LDL) cenderung meningkat dan kolesterol baik (HDL) menurun.
Untuk menghindari lonjakan kolesterol setelah Lebaran, cobalah menyeimbangkan makanan, perbanyak serat, kurangi makanan berlemak dan manis, serta tetap aktif bergerak.
(Kemas Irawan Nurrachman)