Hari Raya Nyepi tahun 2025 jatuh pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, yang menandai Tahun Baru Saka 1947.
Sehari sebelumnya Jumat, 28 Maret 2025, ditetapkan sebagai cuti bersama untuk memberikan kesempatan libur panjang bagi masyarakat.
Hari Nyepi adalah perayaan Tahun Baru Saka yang dirayakan oleh umat Hindu, terutama di Bali. Nyepi berasal dari kata "sepi," yang berarti sunyi atau hening.
Berikut 9 fakta unik tentang Hari Raya Nyepi, dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Jumat (28/3/2025).
Berbeda dari perayaan tahun baru lainnya yang penuh dengan pesta, Hari Raya Nyepi justru dirayakan dengan meditasi dan keheningan total selama 24 jam.
Umat Hindu di Bali menjalankan empat pantangan utama selama Nyepi:
* Amati Geni (tidak menyalakan api atau listrik)
* Amati Karya (tidak bekerja)
* Amati Lelungan (tidak bepergian)
* Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan atau kesenangan)
Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali menjadi satu-satunya bandara di dunia yang menghentikan semua penerbangan selama 24 jam karena perayaan keagamaan. Jalanan juga sepi karena semua orang dilarang keluar rumah.
Sebelum Nyepi, umat Hindu mengadakan upacara Melasti di pantai atau sumber air suci untuk membersihkan diri dan benda-benda sakral dari energi negatif.
Malam sebelum Nyepi, masyarakat mengadakan pawai ogoh-ogoh, yaitu boneka raksasa berbentuk makhluk menyeramkan yang melambangkan roh jahat. Setelah diarak keliling desa, ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol pembersihan dari energi negatif.
Pecalang, yaitu petugas keamanan adat Bali, berpatroli untuk memastikan bahwa semua orang menaati aturan Nyepi, termasuk wisatawan yang berada di Bali.
Karena suasana yang benar-benar hening tanpa gangguan, Nyepi menjadi momen yang sempurna bagi umat Hindu untuk bermeditasi, merenung, dan menyucikan diri secara spiritual.
Walaupun identik dengan Bali, perayaan Nyepi juga dilakukan oleh umat Hindu di berbagai daerah lain di Indonesia seperti Lombok, Jakarta, Sumatera, dan Kalimantan, meskipun skala keheningannya tidak seketat di Bali.
Nyepi menandai awal tahun dalam kalender Saka, yang berbeda dari kalender Masehi. Kalender ini berasal dari India dan telah digunakan sejak abad ke-1 Masehi.
Hari Raya Nyepi adalah salah satu perayaan unik di dunia yang mengajarkan pentingnya introspeksi, keseimbangan, dan harmoni dengan alam.
(Kemas Irawan Nurrachman)