Dinas Pariwisata Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta memandangan pentingnya sinergi antar sektor pariwisata untuk meningkatkan potensi daerah. Pengenalan DIY secara mendunia, diperlukan untuk meningkatkan citra pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, juga menyoroti bahwa peran duta atau puteri daerah tetap relevan sebagai wajah DIY, terutama dalam memperkenalkan potensi wisata ke kancah global.
Selain itu, gelar 'Kota Pelajar' yang melekat pada Yogyakarta harus dilihat sebagai potensi, bukan keterbatasan, dalam membangun daya tarik wisata. Karakter Indonesia sebagai bagian dari dunia Timur juga perlu lebih ditonjolkan di panggung internasional.
Dinas Pariwisata DIY menegaskan bahwa sektor kuliner, kriya, dan fashion masih menjadi pilar utama industri pariwisata daerah di Yogyakarta, namun kini mulai merambah ke industri digital seperti animasi dan game dalam rangka penguatan ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, advokasi yang dibawa oleh Berbagi Kehangatan relevan dengan upaya pengembangan desa wisata melalui program Desa Preneur, Desa Prima, dan Desa Budaya, yang bertujuan memberikan peluang ekonomi bagi perempuan dan masyarakat desa. Puteri Indonesia DIY 2025 diharapkan dapat menjadi corong yang menjembatani advokasi pemberdayaan masyarakat dengan berbagai program yang telah disediakan pemerintah.
Hal ini diungkapkan Imam Pratanadi saat menggelar audiensi dengan Puteri Indonesia DIY 2025, Maharani Divaningtyas, belum lama ini.
Melalui program pariwisata yang selaras dengan advokasi sosial dan ekonomi, serta keterlibatan aktif Berbagi Kehangatan, diharapkan DIY semakin berkembang menjadi destinasi unggulan yang tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga inklusif dan inovatif dalam membangun masa depan masyarakatnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)