Kedutan di wajah mungkin salah satu kondisi yang pernah dialami oleh hampir sebagai besar orang. Bahkan, kondisi ini juga kerap dikaitkan dengan mitos-mitos tertentu oleh masyarakat Indonesia.
Namun, gejala kedutan di wajah ini masih banyak disepelekan. Padahal, dari sisi medis, kondisi ini ternyata berkaitan dengan adanya gangguan saraf wajah, dan dikenal dengan istilah hemifacial spasm.
Lantas, apa itu hemifacial spasm? Berikut penyebab dan cara pengobatannya, dilansir dari keterangan tertulis Bethsaida Hospital, Sabtu (15/3/2025).
Hemifacial spasm adalah gangguan saraf wajah yang menyebabkan kedutan atau kontraksi otot wajah secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan pembuluh darah pada saraf wajah.
Dokter Spesialis Bedah Saraf di Bethsaida Hospital, dr. Wienorman Gunawan mengatakan, hemifacial spasm terjadi akibat adanya gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh benturan dari pembuluh darah di sekitarnya.

“Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitasnya, sehingga dapat menekan saraf wajah. Inilah yang menyebabkan kontraksi otot wajah secara tidak normal,” ujar dr. Wienorman.
Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak pada kepercayaan diri penderitanya, terutama pada wanita.
Kedutan yang terjadi terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan membuat seseorang merasa malu dalam berinteraksi sosial.
Bagi penderita hemifacial spasm yang tidak membaik dengan pengobatan oral, terdapat dua metode utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini:
Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah dengan prosedur operasi yang bertujuan untuk memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya.