Kiper Timnas Indonesia Maarten Paes rupanya tak mau ketinggalan merasakan momen bulan Ramadhan. Pasalnya, dia baru-baru ini sukses mencuri perhatian karena tampil gagah dalam balutan baju koko.
Meskipun bukan seorang muslim, namun dalam sebuah konten video yang diunggah di akun TikToknya baru-baru ini, Maarten Paes mengungkapkan makna bulan Ramadhan versi dirinya.
Berikut beberapa potret ganteng Maarten Paes dalam balutan baju koko saat diwawancara terkait antusiasmenya terhadap bulan Ramadhan, melansir dari akun TikToknya, @maarten.paes, Kamis (6/3/2025).
Dalam potret di kontennya berikut ini, Maarten Paes sukses mencuri perhatian karena tampil berbeda dalam balutan baju koko lengan panjang berwarna hitam.
Usut punya usut, kekasih super model Luna Bijl ini sedang menjadi model busana pria dari salah satu brand lokal. Di momen tersebut, ia tak hanya mengenakan baju koko, namun juga turut diwawancara terkait bulan Ramadhan.
Di momen wanwacara tersebut, Maarten Paes lantas mengungkapkan antusiasmenya saat ditanya soal bagaimana perasaannya saat bulan Ramadhan tiba. Menurutnya, Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat spesial.
"Saya sangat bersemangat. Saya sangat senang untuk semua teman saya yang dapat merayakannya. Ini bulan yang sangat spesial," ujar Maarten dalam video tersebut.
Kiper berdarah Indonesia-Belanda itu juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya antusias setiap kali bulan Ramadhan tiba. Hal itu lantaran ia memiliki banyak teman dari kalangan muslim.
Dan salah satu momen yang menurutnya menarik saat melihat teman-temannya merayakan bulan Ramadhan adalah saat mereka menyantap kurma untuk buka puasa, dan mengenakan pakaian bagus di momen spesial tersebut.
"Saya memiliki banyak teman yang merayakannya (Ramadhan). Saya selalu ingat mereka berbuka puasa dengan kurma yang manis," ungkapnya.
"Dan saya juga mengingat yang terpenting mereka berpenampilan sangat menarik selama Ramadhan," lanjutnya.
Dari teman-teman muslimnya itu, Maarten lantas jadi mengetahui bahwa bulan Ramadhana adalah bulan yang suci dan menjadi momen yang tepat untuk menyucikan jiwa dan raga.
"Dan saya selalu berpikir bahwa ini adalah cara yang indah untuk menyucikan jiwa dan raga," katanya.