Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL REPORT: Benarkah Intermitten Fasting Efektif untuk Turunkan Berat Badan?

Kemas Irawan Nurrachman , Jurnalis-Minggu, 24 November 2024 |16:39 WIB
SPECIAL REPORT: Benarkah Intermitten Fasting Efektif untuk Turunkan Berat Badan?
SPECIAL REPORT Benarkah Intermitten Fasting Efektif untuk Turunkan Berat Badan
A
A
A

Kesalahan dalam menerapkan intermitten fasting?

Meski memiliki manfaat yang besar, namun metode ini dapat dianggap mengagalkan skema untuk menurutkan berat badan. Ada sejumla faktor yang membuat gagalnya penggunaan metode intermitten fasting.

Melansir dari Times of India, berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab gagalnya intermittent fasting:

1. Terlalu Banyak Makan

Setelah berkomitmen dan telah memilih metode puasa, Anda harus mengikuti aturannya. Berpuasa selama 24 jam atau 16 jam, tidak berarti Anda dapat mengonsumsi makanan secara berlebihan selama jeda waktu makan. 

2. Tidak Mengonsumsi Nutrisi yang Cukup

Salah satu kelemahan dari IF adalah hanya berfokus pada waktu makan dan terkesan mengabaikan apa yang harus dimakan. Perlu diingat bahwa walaupun telah melakukan puasa selama berjam-jam, sebaiknya Anda hanya mengonsumsi makanan kaya serat dan rendah kalori selama waktu makan untuk hasil yang optimal.

3. Salah Metode

Pada dasarnya, intermittent fasting adalah sebuah siklus antara periode puasa dan makan. Ini berarti bahwa puasa intermiten membatasi asupan makanan seseorang ke jendela waktu yang lebih pendek untuk mengurangi konsumsi kalori berlebih. 

Terdapat banyak metode IF, yang populer di antaranya adalah metode 16:8, Eat-Stop-Eat, dan juga 5:2. Memilih metode IF yang tepat sangat krusial karena apabila salah pilih, Anda mungkin akan makan lebih banyak kalori dari biasanya dan malah menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

4. Tidak Sabar

Ketika seseorang melakukan intermittent fasting, satu kesalahan yang paling umum dilakukan adalah dengan langsung memilih jeda puasa yang lama dengan harapan berat badan akan cepat turun. Padahal seharusnya pemula memulai perlahan dan tidak langsung melompat ke puasa 24 jam. Karena apabila langsung all in pada percobaan pertama, Anda mungkin akan menjadi tidak konsisten.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement