Desain ini meliputi motif Batik Gorga dari Sumatera yang melambangkan solidaritas dan gotong royong, Batik Tujuh Rupa dari Jawa yang mencerminkan kelembutan dan harmoni, hingga motif Pepatran dari Bali yang merepresentasikan perlindungan dari rasa takut.
Selain itu, koleksi ini juga menampilkan motif Dayak dari Kalimantan yang menunjukkan hubungan antara manusia dan alam, ukiran Toraja dari Sulawesi yang melambangkan harapan dan doa, serta motif Asmat dari Papua yang mengedepankan keberanian dan harmoni.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyampaikan, “Momen ini adalah bukti nyata potensi brand lokal untuk bersaing secara global. Dalam 10 menit saja, perputaran ekonominya mencapai Rp4 miliar."
"Ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal sangat luar biasa. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, kita bisa mendorong produk lokal untuk mendunia," ucapnya.