Perbedaan status sosial antara Galang dan Resti menjadi rintangan utama dalam hubungan mereka. Dasmi, yang berjuang membesarkan Resti seorang diri setelah suaminya meninggal, merasa bahwa Galang tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk menafkahi anaknya di masa depan.
Hal ini mencerminkan tekanan sosial yang sering dialami para laki-laki dalam masyarakat, yaitu kewajiban untuk menjadi pencari nafkah utama dalam rumah tangga.
Cinta Ibu yang Membuat Galang Semakin Terdesak
Bukan karena materialisme, keluarga Resti melakukan ini karena mereka sangat mencintai anak perempuannya dan ingin memastikan bahwa Resti akan hidup dalam kenyamanan dan keamanan.
Di banyak budaya, termasuk dalam masyarakat Indonesia, laki-laki dianggap bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan keluarganya. Ibu Resti, Dasmi, dengan naluri keibuannya, ingin memastikan Resti mendapatkan kehidupan yang layak bersama suaminya kelak.