Berbuat baik ternyata bisa meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi perasaan cemas. Hal itu sudah dibuktikan oleh studi yang dipublikasikan dalam Journal of Happiness Studies. Studi itu menyimpulkan bahwa menjadi murah hati membuat orang jadi lebih bahagia.
Profesor Douglas A, profesor psikologi di Iowa State University dalam penelitiannya membandingkan potensi peningkatan suasana hati seseorang dengan tiga strategi yakni cinta kasih, keterkaitan, dan perbandingan sosial.
Setelah diteliti, dari studi ini ditemukan kalau dari ketiga teknik tersebut, orang yang mempraktekkan cinta kasih secara keseluruhan memiliki tingkat empati dan kebahagiaan yang lebih tinggi dan level rasa kecemasan yang lebih rendah.
Apa Itu Collective Kindness?
Collective Kindness dianggap sebagai tindakan membantu sesama secara bersama-sama. Tindakan ini sudah dilakukan banyak masyarakat Indonesia yang terkenal dengan sifat dermawannnya. Jika melakukan sendiri akan berdampak kecil, maka melakukannya bersama-sama akan punya dampak besar.
Lantas, apa sebenarnya dampak gerakan collective kindness tersebut bagi kehidupan?
Global Humanitarian Overview 2024 menyebutkan sekitar 300 juta jiwa membutuhkan bantuan akibat konflik, krisis iklim, dan dampak ekonomi global. Masyarakat dunia pun diminta makin sadar bahwa hanya dengan kerja kolektiflah berbagai permasalahan bisa diatasi.
Tomy Hendrajati, Presiden Human Initiative menyampaikan, gerakan Collective Kindness adalah ajakan membangun optimisme untuk masa depan melalui kolaborasi lintas pihak. Dia mengatakan bahwa kepedulian masyarakat dan entitas mampu membawa kebaikan hingga ke pelosok Indonesia dan negara lainnya.
Human Initiative dalam perjalanan selama 25 tahun belajar bahwa pemartabatan berkelanjutan perlu senantiasa dibangun, meskipun dalam keterbatasan sumber daya dan kondisi eksternal yang tidak menentu.