Wanita Tolak Bertukar Kursi Pesawat dengan Ibu Bawa Anak Langsung Dituding Egois, Siapa Benar dan Salah?
SEBUAH perdebatan hangat muncul ketika seorang wanita membagikan pengalamannya di Reddit setelah dituduh 'egois' karena menolak bertukar kursi penumpang pesawat dengan seorang ibu dalam penerbangan. Wanita tersebut, yang memilih kursi di lorong dekat pintu keluar untuk mengurangi rasa cemasnya, merasa berhak untuk tidak menyerahkan tempat duduknya.
Melansir dari EXPRESS, setelah naik pesawat, seorang penumpang mendekati wanita tesebut dan meminta untuk bertukar kursi agar ibu itu bisa duduk bersama anak-anaknya yang berada di tempat kursi lain. Meskipun memahami situasi sang ibu, wanita ini dengan sopan menolak, mengingat bahwa ia telah membayar ekstra untuk kursi tersebut dan merasa lebih nyaman di tempatnya yang sekarang.
Wanita itu menceritakan di Reddit: "Dia menginginkan tempat duduk saya sehingga dia bisa duduk lebih dekat dengan anak-anaknya. Saya melihat di mana tempat duduknya, dan itu adalah tempat duduk tengah dekat belakang.
"Saya menolak dengan sopan, menjelaskan bahwa saya telah membayar ekstra khusus untuk kursi ini dan tidak merasa nyaman untuk berpindah tempat. Dia terlihat kesal dan mulai menyebut saya egois, mengatakan bahwa anak-anaknya membutuhkan dia di dekatnya untuk penerbangan. Pramugari bahkan mencoba bertanya kepada saya untuk mempertimbangkannya kembali, tapi aku tetap pada pendirianku."
Sikapnya yang tegas membuat sang ibu terlihat kesal, dan ia mulai menyebutnya 'egois', menekankan pentingnya keberadaannya dekat anak-anaknya selama penerbangan.
Walaupun pramugari juga menyarankan agar wanita itu mempertimbangkan untuk bertukar kursi, ia tetap pada pendiriannya. Akhirnya, sang ibu menemukan penumpang lain yang bersedia berpindah, tetapi wanita itu merasa tidak nyaman dengan label yang diberikan kepadanya.
Selama penerbangan, ia mendengar sang ibu berbicara tentang dirinya dengan nada negatif kepada penumpang lain.
"Dia bersikap dingin kepada saya sepanjang penerbangan. Saya bisa mendengar dia berbicara kepada orang-orang di sekitarnya tentang betapa kasar dan 'tidak berperasaan' saya. Sekarang saya bertanya-tanya apakah saya terlalu kaku," ungkap wanita itu.
