Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tes PCR Efektif Deteksi Virus, Ini Penjelasannya!

MNC Media , Jurnalis-Rabu, 23 Oktober 2024 |08:00 WIB
Tes PCR Efektif Deteksi Virus, Ini Penjelasannya!
Tes PCR efektif deteksi virus. (Foto: Freepik)
A
A
A

BELUM lama ini beredar narasi di publik menyebutkan bahwa RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction), yang biasa digunakan untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, hanya berfungsi untuk mengecek asidosis. Narasi tersebut mengklaim bahwa tes PCR bukanlah metode untuk mendeteksi keberadaan virus.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menyatakan, narasi tersebut keliru. Untuk mendukung diagnostik penyakit seperti Covid-19, metode pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai standar emas (gold standard) adalah tes amplifikasi asam nukleat (Nucleic Acid Amplification Test/NAAT).

Tes PCR merupakan tes diagnostik yang menggunakan metode uji amplifikasi asam nukleat, yang memiliki tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi virus SARS-CoV-2. Uji NAAT diakui sebagai standar emas dalam pemeriksaan virus Covid-19.

Tes ini menguji keberadaan materi genetik virus (asam ribonukleat atau RNA) atau fragmennya saat virus tersebut terurai. PCR adalah tes yang andal dan akurat untuk mendeteksi infeksi aktif. Biasanya, tes PCR memerlukan waktu beberapa jam untuk mendapatkan hasil, meskipun ada juga versi yang lebih cepat.

Tes PCR efektif deteksi virus. (Foto: Freepik)
Tes PCR efektif deteksi virus. (Foto: Freepik)

Selain untuk Covid-19, tes PCR dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus lainnya. Sampel berupa saliva, lendir, atau jaringan diambil, kemudian diuji di laboratorium.

“Tes PCR sudah digunakan secara internasional. PCR ini merupakan suatu alat atau cara untuk melakukan diagnostik keberadaan virus. Dengan tes PCR, kita bisa mengetahui patogen yang menyebabkan infeksi penyakit,” kata Syahril di Jakarta, ditulis Senin 21 Oktober 2024.

“Misalnya, dalam pemeriksaan Mpox. Kita bisa melakukan tes PCR di awal dan mendeteksi patogen penyebab Mpox itu memang dari virus," tuturnya.

Deteksi Jenis Varian Virus

Pada tahap berikutnya, jika ingin mengetahui jenis varian virus setelah tes PCR, pemeriksaan Whole Blood Genomic Sequencing atau Whole Genome Sequencing (WGS) dapat dilakukan. Pemeriksaan ini digunakan, antara lain, untuk mengurutkan genom virus SARS-CoV-2.

Pengurutan genomik SARS-CoV-2 memainkan peran utama dalam respons kesehatan masyarakat terhadap pandemi Covid-19, terutama pemetaan penularan virus di tingkat global dan lokal, menginformasikan langkah-langkah pengendalian infeksi, serta mengidentifikasi dan melacak kemunculan varian SARS-CoV-2 baru.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement