Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Update Terbaru soal Flu Burung Misterius di Missouri, Ini Penjelasan Ahli!

Adelia Tiara Soesanto , Jurnalis-Senin, 23 September 2024 |19:00 WIB
Update Terbaru soal Flu Burung Misterius di Missouri, Ini Penjelasan Ahli!
Kasus penularan flu burung misterius. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

Sebagai gantinya, sampel dikirim ke laboratorium negara bagian bersama dengan sampel flu A lainnya untuk diperiksa ulang, sesuai dengan protokol pengawasan rutin guna mendeteksi strain flu yang jarang muncul.

Pengawasan seperti ini biasanya difokuskan pada musim flu di musim dingin, tetapi CDC merekomendasikan agar negara bagian tetap memantau flu A sepanjang tahun, mengingat wabah yang terus terjadi di peternakan unggas dan sapi perah sejak Mei. Ini merupakan pertama kalinya kasus H5N1 terdeteksi melalui sistem pemantauan flu nasional.

“Sistem pemantauan influenza kami dirancang untuk mendeteksi sesuatu yang sangat kecil di tengah data yang banyak, dan kasus ini membuktikan bahwa sistem tersebut bekerja. Kami berhasil menemukan sesuatu yang langka, meskipun kami belum tahu bagaimana itu bisa terjadi," kata Shah.

Missouri belum melaporkan adanya infeksi H5N1 pada sapi, namun hingga Juli, hanya 17 dari sekitar 60 ribu sapi perah yang telah diuji. Kasus flu burung terakhir di kalangan unggas di Missouri dilaporkan pada bulan Februari. Tidak ada peningkatan aktivitas flu yang signifikan atau lonjakan kunjungan ke ruang gawat darurat di wilayah tersebut dibandingkan dengan tahun sebelumnya

"Namun, investigasi kami masih berlangsung," ujar Shah.

Pasien di Missouri, yang memiliki kondisi kesehatan mendasar yang signifikan, mengalami gejala akut seperti nyeri pada bagian dada, mual, muntah, diare, hingga lemas.

"Pasien memiliki penyakit kronis yang sudah ada sebelumnya, dan masalah pernapasan bukanlah alasan utama mereka dibawa ke rumah sakit," kata Cox.

Kondisinya tidak parah, hanya dirawat selama tiga hari, dan telah pulih. Shah mengungkapkan bahwa kondisi medis pasien mungkin membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Pejabat kesehatan tetap waspada terhadap potensi kasus tambahan pada manusia karena virus ini terus menyebar di kalangan hewan.

"Dengan semakin banyaknya spesies hewan yang terinfeksi dan membawa H5, risiko interaksi antara hewan dan manusia meningkat, yang pada gilirannya meningkatkan kemungkinan infeksi pada manusia," ujar Shah.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement