MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Hotel Masjid Jogokariyan yang berada di kawasan wisata Kaliurang, Sleman, DIY pada Kamis (19/09/2024). Hotel tersebut merupakan salah satu cabang usaha yang dimiliki oleh Masjid Jogokaryan.
Pada kesempatan itu, Sandi menyebut, pembangunan Hotel Masjid Jogokariyan di kawasan wisata Kaliurang menggunakan dana wakaf yang dikelola oleh Masjid Jogokariyan. Menurut dia, pengelolaan semacam ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi ekonomi umat.
"Dari hasil yang dikelola di sini nantinya selain memberikan pelayanan yang berprinsip syariah juga bisa digunakan untuk kemakmuran Masjid Jogokariyan dan juga jamaahnya," ungkap Sandi.
Ia turut mengapresiasi langkah pengurus Masjid Jogokariyan dalam mengembangkan dana yang diperoleh dari umat. Sejauh yang ia ketahui, baru Masjid Jogokariyan yang memiliki kerja sama bisnis di bidang perhotelan.
"Yang secara khusus saya melihat baru Masjid Jogokariyan, tapi saya yakin masih ada lagi di seluruh Indonesia. Tapi tentunya ini harus lebih ditingkatkan lagi, karena selama ini terkesan yang membangun hotel itu adalah investor," terangnya.
Tak hanya itu, mantan Wagub DKI Jakarta yang hadir meresmikan hotel juga memberikan wakaf satu kamar hotel tipe VIP. Sebelumnya, ia berjanji untuk menjalin kerja sama dengan Masjid Jogokariyan.
Sementara itu, Dewan Syuro Masjid Jogokaryan, Ustadz Muhammad Jazir mengatakan, pengembangan usaha ini sepenuhnya berasal dari uang wakaf yang disumbangkan oleh umat. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk mengakuisisi hotel yang sebelumnya sudah ada di kawasan tersebut.
"Jadi setelah semua itu lunas, kita gunakan untuk penyediaan kamar, upgrade kamar. Tadinya kan kamar-kamar kelas pelajar, sekarang menjadi kamar yang layak untuk tempat menginap," kata Jazir
Di hotel ini, kata dia, menyediakan 14 kamar berbagai tipe dan ukuran. Di antaranya kelas VIP, deluxe dan reguler.
"Jadi, untuk upgrade kelas VIP habis Rp85 juta, yang deluxe Rp65 juta dan reguler Rp50 juta. Alhamdulillah ada yang ambil (wakaf) setengah kamar, seperempat kamar hingga selesai semua. Sekarang masih ada tanah 1.400 meter yang kosong akan kita bangun musala, hall dan dapur," paparnya
Jazir mengatakan, pengelolaan dana wakaf merupakan salah satu investasi jangka panjang. Di mana, hasil keuntungan yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membiayai dana pensiun bagi umat Masjid Jogokaryan.
"Nanti keuntungannya akan kita gunakan untuk kesejahteraan rakyat. Maka tahun depan surplusnya kita targetkan Rp 50 juta per bulan sehingga kita akan memberikan uang pensiun bagi jamaah Jogokariyan, terutama lansia-lansia sehingga bisa fokus beribadah, terutama lansia yang tidak punya pensiun," kata dia.
Menurutnya, konsep yang dibawa adalah masjid bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Dengan kata lain, keberadaan masjid harus bisa memberikan manfaat bagi umat dan masyarakat secara umum
"Konsep kami adalah masjid adalah sumber kesejahteraan rakyat, jadi bagaimana keberadaan masjid bisa mensejahterakan rakyat. Termasuk ini kita punya 106 UMKM binaan, yang warga kita berikan bantuan modal, bimbingan untuk pengembangan usaha sehingga mereka bisa berkembang. Toh, kemudian infaq dan wakaf mereka kembali ke masjid untuk kepentingan masyarakat," tutupnya.
(Rizka Diputra)