"Menyikapi hal tersebut ada 2 hal yang tidak bisa kita abaikan, yaitu keberlanjutan dan teknologi. Penyelenggaraan parekraf yang berkelanjutan bukan lagi menjadi pilihan tapi perlu diposisikan sebagai kebutuhan yang diutamakan," bebernya.
Lebih lanjut Angela menuturkan bahwa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus bisa menghasilkan produk berdaya saing tinggi. Mengingat ini menjadi cara terbaik agar para wisatawan ingin berkunjung dan memboyong produk hasil kerajinan tangan.
"Di sisi lain, perkembangan teknologi perlu dipandang bukan sebagai substitusi melainkan peluang baru dan penunjang dalam menuju sektor parekraf yang berkualitas dan berdaya saing," tuntasnya.