2.Cek gejala: Beda gejala batuk yang dialami, maka beda pula kandungan obat yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Supaya tak salah obat, wajib perhatikan kolom kandungan yang tertera dalam bungkus obat dan sesuaikan dengan jenis batuk yang dialami.
"Gejala batuk berdahak disarankan mengonsumsi obat batuk OTC yang mengandung ekspektoran seperti guaifenesin sedangkan untuk gejala batuk kering, disarankan yang mengandung antitusif seperti dextromethorphan,” tutur dr. Patriotika
“Sementara itu, batuk tidak berdahak yang diakibatkan alergi sebaiknya minum obat batuk OTC yang mengandung chlorpheniramine atau antihistamin," sambungnya.
3. Cek dosis: Secara umum, batuk memang bersifat ‘self-limiting’ yang berarti akan hilang dengan sendirinya. Sehingga obat OTC sangat cukup untuk mengatasi gejala batuk di tahap awal. Namun, seperti dituturkan dr. Patriotika, ketersediaan yang bisa didapat tanpa resep dokter sering kali bikin masyarakat tidak punya engetahuan mendalam mengenai berapa dosis yang dibutuhkan.
“Seperti obat medis pada umumnya, obat batuk OTC, jika dikonsumsi tidak sesuai dosis dan jangka waktu yang disarankan bisa menimbulkan efek samping seperti mual, muntah dan perubahan tekanan darah," tegasnya.