Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkes Pastikan Obat dan Vaksin Mpox Tersedia, Imbau Masyarakat Tidak Bersikap Berlebihan!

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Selasa, 27 Agustus 2024 |16:00 WIB
Menkes Pastikan Obat dan Vaksin Mpox Tersedia, Imbau Masyarakat Tidak Bersikap Berlebihan!
Menkes pastikan pengobatan Mpox tersedia. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa obat untuk pengobatan Mpox sudah ada di Indonesia. Budi juga memastikan bahwa vaksin juga tersedia.

"Bahwa ini obatnya udah ada, buatan Amerika ada, buatan India ada, Indonesia juga sudah miliki obatnya. Yang ketiga, vaksinnya juga sudah ada," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

"Untuk orang-orang yang lahir di bawah tahun 70an kayak saya kan dulu pernah divaksin cacar, itu memberikan proteksi. Jadi yang relatif usianya tua kaya saya itu terproteksi. Nah untuk yang muda-muda, vaksinnya generasi yang barunya sudah ada, satu diproduksi dari Denmark, satu diproduksi dari Jepang," tuturnya.

Budi pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan. Sebab, dirinya memastikan bahwa obat sudah tersedia di seluruh rumah sakit di Indonesia.

Vaksin Mpox

"Obat-obatan rumah sakit sudah kita persiapkan dan teman-teman wartawan bisa bantu mengedukasi masyarakat. Kita waspada, tapi tidak usah khawatir berlebihan," kata Budi.

Budi menjelaskan bahwa penularan Mpox seperti HIV dan AIDS dimana harus ada kontak fisik. Dirinya juga menyebut bahwa mewabahnya Mpox di Afrika dikarenakan anak-anak ataupun orang dewasa berbagai baju ataupun handuk dengan tempat tidur yang sama.

"Buat pengetahuan teman-teman, penularannya ini mirip HIV sama AIDS. Jadi terjadi di kelompok-kelompok tertentu dan hampir seluruhnya terjadi karena kontak fisik," kata Budi.

"Tadi Bapak Presiden sempat tanya 'Pak Menkes kalau ini mirip HIV-AIDS penularannya kontaknya fisik, kok banyak anak-anak banyak anak-anak?' karena di Afrika itu mereka sharing baju, sharing anduk, sharing selimut tidur di tempat tidur yang sama. Jadi kalau orang tuanya kena, anak-anak di Afrika itu jadi tertular karena kan cairannya juga akhirnya kena ke anaknya. Itu sebabnya kenapa di Afrika banyak anak-anak," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement