JAKARTA - Gaya hidup anak muda di era modern semakin dinamis dan penuh tantangan. Mulai dari tuntutan pekerjaan, pendidikan, dan berbagai kegiatan sosial membuat mereka terbiasa dengan pola hidup yang sibuk, dan sering kali memilih untuk mengorbankan waktu istirahat dengan lembur hingga larut malam, yang telah menjadi bagian dari rutinitas harian.
Dalam situasi seperti ini, menjaga energi dan fokus menjadi hal yang krusial. Makanan cepat saji dan minuman berkafein seperti kopi dan minuman energi pun menjadi andalan.
Makanan seperti burger, kentang goreng, dan pizza mudah didapatkan dan cepat disajikan, sementara minuman berkafein dan minuman energi menjadi teman setia untuk mengusir kantuk dan memberikan dorongan energi instan.
Kafein juga dipercaya mampu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas, membuatnya semakin populer di kalangan anak muda yang menjalani hari-hari panjang dan melelahkan.
Namun, gaya hidup ini memiliki konsekuensi bagi kesehatan. Makanan cepat saji yang tinggi lemak, gula, dan garam, serta minuman berkafein yang sering dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Kebiasaan lembur dan mengonsumsi makanan cepat saji serta minuman berkafein dapat menyebabkan masalah seperti panas dalam sampai sariawan. Tidak hanya itu, makanan pedas juga dapat memperparah kondisi, sehingga menyebabkan iritasi pada lambung.
Panas dalam adalah kondisi di mana tubuh mengalami ketidakseimbangan, ditandai dengan gejala seperti tenggorokan kering, sariawan, bibir pecah-pecah, dan rasa tidak nyaman di perut. Kondisi ini biasanya diperparah oleh kurangnya asupan serat, konsumsi makanan berminyak, serta dehidrasi akibat kurang minum air putih.