Sementara neurofisiologi yang kini dikembangkan, bisa meningkatkan fungsi dari sistem saraf. Alhasil, bisa dideteksi sejak awal gangguan fungsi yang terjadi, salah satunya jika terjadi masalah pada saraf wajah seperti Bell's palsy.
"Neurofisiologi menilai fungsi, baik fungsi otak, fungsi saraf tepi, dengan teknik-teknik yang sudah sangat berkembang, kita bisa mengetahui, apakah fungsinya terganggu. Kalau strukturnya normal, kemungkinan besar fungsinya normal. Tetapi, belum tentu, kalau strukturnya abnormal fungsinya juga abnormal," ujar Dokter Luthy dalam konferensi pers ICCN di JCC Senayan, Kamis (12/9/2024).
Mengenai inovasi dalam neurofisiologi yang dikembangkan dalam kongres ICCN, Dokter Dodik Tugasworo P, Sp.S(K)MH selaku President of Indonesian Neurological Association menjelaskan bahwa diskusi komprehensif yang menarik di tahun ini adalah penggunaan AI yang saat ini tengah digandrungi.
"Forum ini menawarkan berbagai program komprehensif dengan pembahasan mendalam. Salah satunya potensi pengembangan teknologi neurofisiologi yang lebih inovatif, termasuk penggunaan AI, untuk membantu pasien dengan kondisi kronis dan di daerah terpencil," ujar Dokter Dodik Tugasworo.
(Kemas Irawan Nurrachman)