Wanita juga tidak kebal terhadap risiko ketidakaktifan seksual. Ketika wanita tidak berhubungan seks untuk waktu yang lama, mereka bisa mengalami atrofi vagina, yaitu kondisi di mana jaringan menjadi kering dan tipis, sehingga hubungan seksual menjadi menyakitkan.
Aktivitas seksual yang rutin membantu menjaga aliran darah dan elastisitas jaringan, yang dapat mencegah masalah ini. Untuk mengatasi dampak psikologis dan fisik dari ketidakaktifan seksual, dr. Suwinyattichaiporn menyarankan individu untuk mengelola stres, karena dapat mengganggu hasrat seksual.
“Orang yang stres tidak memiliki kapasitas untuk menikmati seks,” katanya, sambil menyarankan teknik pengurangan stres seperti yoga, tai chi, meditasi, dan kencan rutin dengan pasangan.
Dengan memperhatikan kesehatan seksual dan mental secara keseluruhan, pria dapat membantu mencegah masalah seperti penyusutan penis dan menjaga kualitas hidup yang lebih baik.
(Leonardus Selwyn)