Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setelah Terinfeksi DBD Tubuh Jadi Kebal? Begini Faktanya!

Syifa Fauziah , Jurnalis-Selasa, 10 September 2024 |12:20 WIB
Setelah Terinfeksi DBD Tubuh Jadi Kebal? Begini Faktanya!
Setelah terinfeksi DBD, tubuh menjadi kebal? (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia semakin meningkat. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, mencatat kumulatif kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke-33 2024 sebanyak 181.079 kasus dengan 1.079 kematian.

Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan jumlah keseluruhan kasus sepanjang 2023 yaitu 44.438 kasus DBD dengan 322 kematian. Untuk itu, pemerintah terus melakukan kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD menjadi bagian terintegrasi dari upaya ini, memberikan edukasi dan solusi preventif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Hingga saat ini juga masih banyak miskonsepsi terkait DBD beredar di masyarakat. Salah satunya adalah anggapan bahwa seseorang pernah terinfeksi DBD, mereka sudah kebal dan tidak akan terinfeksi lagi. Dokter spesialis anak, dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes, menjelaskan bahwa hal itu tidah benar.

“Padahal, karena adanya empat serotipe virus dengue, infeksi DBD bisa berulang, bahkan berisiko lebih parah,” ujar dr Buti.

Demam Berdarah

Oleh karena itu, dr Buti meminta masyarakat untuk memastikan perlindungan yang lebih baik melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat sangatlah penting, satunya melalui metode vaksinasi.

“Saat ini, vaksin DBD yang tersedia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun dan telah direkomendasikan penggunaannya oleh beberapa asosiasi medis, termasuk oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bagi anak usia 6-18 tahun, dan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun,” kata dr Buti.

Namun demikian, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dosis yang dianjurkan.

“Terkait dengan pemberian vaksin secara bersamaan dengan vaksin lain, tentunya masyarakat perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter tentang hal tersebut,” kata dr Buti.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement