Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menambahkan bahwa neurocysticercosis (NCC) dapat menyebabkan kejang epileptik. WHO melaporkan bahwa Taenia solium adalah penyebab 30 persen kasus epilepsi di banyak daerah endemik di mana manusia dan babi yang berkeliaran hidup berdampingan.
Di komunitas dengan risiko tinggi, hingga 70 persen kasus epilepsi dapat terkait dengan kondisi ini.
NORD juga menambahkan bahwa pengobatan untuk sistiserkosis yang terletak di sistem saraf (neurocysticercosis) melibatkan terapi antiparasit, kortikosteroid, obat antiepilepsi, atau pembedahan, dengan pengobatan yang disesuaikan untuk setiap pasien.
"Pelajaran dari cerita ini adalah lakukan yang terbaik untuk menjaga kebersihan, selalu cuci tangan, dan jangan pernah makan daging babi mentah atau setengah matang," tutur dr. Ghali.
(Leonardus Selwyn)