Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Atlet Olimpiade Kerap Miliki lingkaran Merah Gelap di Punggung, Ini Penyebabnya!

Azallea Nasafka Suryantara , Jurnalis-Senin, 12 Agustus 2024 |22:00 WIB
Atlet Olimpiade Kerap Miliki lingkaran Merah Gelap di Punggung, Ini Penyebabnya!
Manfaat bekam bagi kesehatan. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PERNAHKAH Anda melihat lingkaran merah gelap di punggung atlet Olimpiade Paris 2024 dan bertanya-tanya apa itu? Meski terlihat aneh, namun hal ini ternyata sudah biasa dilakukan oleh para atlet.

Berlangsungnya Olimpiade Paris 2024 menjadi sorotan akhir-akhir karena salah satu atlet memiliki tanda merah ini juga cukup menarik perhatian. Lingkaran merah tersebut adalah hasil dari terapi bekam, sebuah metode penyembuhan tradisional.

Bekam diyakini dapat meningkatkan aliran darah dan membantu pemulihan otot. Cara kerjanya mirip dengan pijat jaringan dalam. Bekam juga melibatkan penggunaan cangkir yang ditempatkan di kulit untuk menciptakan tekanan pengisapan.

Bekam

Melansir dari VT, Senin (12/8/2024), bekam melibatkan penempatan cangkir di kulit yang diyakini dapat meningkatkan aliran darah. Fenomena ini pertama kali mencuri perhatian publik saat Olimpiade Rio 2016, kala itu pesenam Alexander Naddour mengungkapkan kepada USA Today bahwa bekam adalah rahasia untuk menjaga kesehatan.

Atlet lain seperti pemain bola basket Kyle Singer pun mendukung latihan tersebut.

"Memar memang terlihat lebih intens daripda yang sebenarnya mereka rasakan, tetapi manfaatnya sangat bagus," katanya kepada wartawan Sport Ilustrated.

Meski begitu, manfaat dari terapi bekam masih menjadi bahan perdebatan bagi peneliti ahli. Harvard Health menyatakan bahwa beberapa peneliti mengatakan bahwa bekam dapat membantu mengatasi masalah muskuoskeletal dan olahraga. Meskipun bukti secara ilmiahnya masih sangat terbatas.

Akan tetapi tinjauan pada 2022, menunjukan bahwa bekam basah efektif dalam meredakan nyeri punggung bawah. Terlepas efeknya yang terlihat ekstrem namun dianggap sebagai praktik aman.

"Kebanyakan ahli setuju bahwa bekam itu aman. Selama mereka dirawat tidak keberatan dengan perubahan warna melingkar (yang memudar selama beberapa hari atau minggu), efek samping cenderung terbatas pada vubitan yang di alami selama pengisapan kulit," tulis Harvard Health.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement