“Jadi membekali remaja dan dewasa muda untuk informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab tentang kesehatan seksual mereka,” katanya.
“Dan dengan regulasi ini sebetulnya masyarakat berpotensi menjadi lebih sadar akan risiko yang terkait dengan perilaku seksual yang nggak aman. Sehingga didorong lah masyarakat terutama yang berisiko tinggi tuh, apalagi sekarang luar biasa perilaku seks anak muda sekarang ini,” ucapnya.
Namun, dr Dicky mengingatkan manfaat dari regulasi tersebut tetap tak akan bisa tercapai jika strategi komunikasi risiko yang dilakukan pemerintah masih lemah. Dia menilai, pemerintah harus pandai-pandai dalam mensosialisasikan regulasi ini ke masyarakat agar tidak terus di salah artikan.
“Nah, ini yang harus dijangkau dengan penggunaan regulasi seperti ini. Tapi sekali lagi, manfaat itu tidak akan tercapai kalau strategi komunikasi risiko yang dilakukan pemerintah lemah,” katanya.
(Leonardus Selwyn)