5 TRIK kurangi jet lag saat penerbangan jauh berikut ini mungkin akan berguna bagi Anda. Penerbangan lintas negara seringkali mengganggu daya tahan tubuh.
Hal itu disebabkan oleh perbedaan waktu, sehingga tubuh akan mudah kelelahan, tidur terganggu, serta masalah pencernaan.
Mengutip New York Post, pakar perjalanan menyarankan beberapa trik mengurangi jet lag saat penerbangan jauh.
1. Tidur yang cukup
Wisatawan yang akan melakukan perjalanan lintas negara dapat mengubah waktu tidurnya sebelum jadwal keberangkatan. Sebaiknya tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan. Durasi ideal tidur ialah 7-8 jam. Jangan sampai kurang tidur, karena hal itu dapat memengaruhi kondisi tubuh Anda saat terbang.
"Tidur lebih awal akan membuat tubuh anda mulai lelah secara perlahan," ujar Direktur Pusat Penelitian Tidur, Sirkadian, dan Ilmu Saraf di Universitas Ilmu Kesehatan Arizona, Dr. Sairam Parthasarathy.
2. Jaga pola makan
Saat melakoni perjalanan lintas negara, para ahli mengingatkan agar tidak makan pada zona waktu tempat saat mendarat.
Makan malam di pesawat pada dini hari akan mengganggu kinerja otak dan menyebabkan jet lag. Anda dianjurkan untuk menahannya hingga sampai tujuan.
3. Jauhi alkohol sebelum terbang
Studi menyatakan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berisiko terhadap gangguan jantung.
Dalam majalah Time Avidan disebutkan bahwa alkohol mengganggu tidur dan menyebabkan peminumnya terbangun saat kadar alkohol dalam darah mereka turun.
4. Lebih banyak bergerak
Dianjurkan bagi pelancong untuk tidak berdiam diri atau pasif dalam bergerak. Setidaknya lakukanlah kegiatan fisik selama 20 menit atau lebih aktif, terutama jika menjalani penerbangan jarak jauh.
“Tidak harus lari cepat atau latihan CrossFit yang berat bisa juga dengan berjalan-jalan ke kedai kopi setempat,” ungkap Emily Schmitt, ilmuwan dari Laboratorium Penelitian Ritme Sirkadian di Universitas Wyoming.
5. Hindari konsumsi obat tidur
Banyak wisatawan memilih mengonsumsi obat tidur agar dapat tertidur pulas. Namun perlu dicatat bahwa
mengonsumsi pil atau obat tidur dapat memberikan banyak risiko kesehatan saat melakukan penerbangan.