Kasus sedot lemak berujung maut di Depok belakangan menjadi sorotan. Korban bernama Ella Nanda Sari Hasibuan (30) yang berasal dari Medan itu diketahui meninggal dunia usai mengami pecah pembuluh darah.
Saat itu, korban sendiri diketahui hendak melakukan sedot lemak di area lengan kanan dan kirinya. Hal ini lantas menimbulkan banyak tanda tanya, salah satunya terkait keamanan prosedur sedot lemak dan area mana saja yang memang berisiko terjadinya komplikasi saat prosedur bedah plastik tersebut dilakukan.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik Indonesia cabang Jabodetabek Banten, Dr Qori Haly, mengatakan, pada dasarnya, semua area tubuh yang mengalami prosedur sedot lemak, tetap perlu kehati-hatian.
Namun, memang ada area-area tertentu pada tubuh yang memiliki risiko lebih tinggi terjadinya komplikasi karena prosedur sedot lemak tersebut. Beberapa di antaranya yakni bagian leher dan betis.
“Kehati-hatian itu diperlukan untuk semua area ya. Jadi nggak Cuma di bagian tertentu yang sulit, tapi juga di semua area. Menurut kami ada beberapa area yang perlu diwaspadai, karena lapisan lemaknya sangat tipis,” ujar Dr Qori, dalam webinar terkait ‘Prosedur Sedot Lemak’ yang digelar PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia). secara daring, Rabu, (31/7/2024).
“Kemudian juga terdapat organ-organ yang sangat banyak itu di bagian leher, dan juga di bagian betis, itu juga sering terjadi komplikasi,” lanjutnya.