KENAPA Suku Batak punya banyak marga akan dikupas dalam artikel kali ini. Tak dipungkiri, Batak menjadi salah satu kelompok etnik terbesar di Indonesia berdasarkan sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010. Suku ini bermukim di Pantai Barat dan Pantai Timur Sumatera Utara.
Adapun ciri khas dari suku ini terletak pada marganya yang berjumlah hampir 500 marga. Marga ialah nama pertanda yang menunjukkan dari keluarga mana seseorang itu berasal.
Silsilah inilah yang menjadi identitas orang Batak dalam pergaulan sehari-hari. Marga juga menjadi penentu jodoh. Sebab menurut kepercayaan, orang Batak tidak diperbolehkan menikah dengan pasangan yang memiliki marga sama.
Lantas, mengapa Suku Batak memiliki banyak marga? Berikut ulasannya sebagaimana Okezone kutip dari berbagai sumber.
(Foto: Instagram/@horjabius_official)
Melansir laman Batakita, Suku Batak meliputi enam sub-etnis, yaitu Mandailing, Karo, Angkola, Pakpak, Simalungun, dan Toba. Setiap sub-etnis mempunyai marga utama dan sub-marga yang diwariskan kepada keturunannya.
Selain dari enam sub-etnis tersebut, marga Batak juga didasarkan tempat tinggal, yaitu Batak Pesisir Barat Barus, Batak Barat Sibolga, Batak Pesisir Timur di bagian Utara dan Selatan, Batak Alas, Batak Kluwet, dan Batak Singkil.
Setiap sub memiliki ciri khas nama marga, yang berfungsi sebagai tanda adanya tali persaudaraan. Karena orang Batak menganut paham garis keturunan bapak (patrilineal), maka dengan sendirinya marga tersebut juga berasal dari bapak.
Melalui Tarombo (silsilah kekerabatan Batak), diketahui bahwa asal-usul Suku Batak dimulai dari Batak Toba. Berkembangnya suku Batak dimulai dari Si Raja Batak.
Mengutip buku Pustaha Batak Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak karya W. M. Hutagalung dijelaskan bahwa asal usul Batak dikisahkan dari Mulajadi Nabolon menciptakan Si Raja Ihat Manisia (laki-laki) dan Siboru Ihat Manisia (wanita).
Si Raja Ihat Manisia memiliki tiga orang anak, salah satunya Raja Miokmiok. Anak dari Raja Miokmiok, yakni Engbanua memiliki anak bernama Raja Bonangbonang.
Kemudian, Raja Bonangbonang memiliki tiga orang anak, salah satunya bernama Guru Tantan Debata. Guru Tantan Debata memiliki satu orang anak, yaitu Si Raja Batak. Si Raja Batak dipercaya sebagai ujung dari suku Batak. Dia diturunkan di Gunung Pusuk Buhit Danau Toba.
(Foto: Instagram/@vanagnatesyas)
Si Raja Batak memiliki dua orang anak, yaitu Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon. Barulah muncul keturunan lain sampai beranak pinak dan melahirkan banyak marga.
Keturunan Tatea Bulan disebut Lontung dan keturunan Raja Isumbaon disebut Sumba. Kedua marga ini merupakan induk dari marga-marga yang ada di Batak. Oleh karena itulah kenapa Suku Batak mempunyai banyak marga yang dikenal sampai saat ini.
(Rizka Diputra)