Untuk pelayanan kesehatan di bandara, pelayanan emergensi respons sebanyak 36, dan telah melakukan deteksi dini sebanyak 376, dengan penyakit terbanyak penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD), gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF), dan gangguan mental.
Untuk pelayanan kesehatan di KKHI, rawat jalan sebanyak 2.819, dan rawat inap sebanyak 1.228. Tiga penyakit terbanyak di KKHI Makkah adalah pneumonia, COPD, dan gagal jantung. Sementara itu, di KKHI Madinah, tiga penyakit terbanyak adalah hipertensi, diabetes melitus, dan pneumonia.
Kapus Liliek juga menjelaskan, mulai Agustus 2024, akan dilakukan pembinaan kesehatan untuk calon jemaah haji. Tujuannya adalah agar calon jemaah haji lebih maksimal dalam menjaga kesehatannya sehingga pemeriksaan kesehatan mereka sudah memenuhi syarat istitha’ah ketika mereka dipanggil untuk melakukan pelunasan biaya haji.
Edukasi bagi calon jamaah haji juga akan dilakukan lebih awal. Hal ini agar calon jemaah haji tidak beraktivitas secara berlebihan selama berada di Tanah Suci dengan cuaca panas yang dapat menimbulkan kelelahan dan penyakit.
(Leonardus Selwyn)