MENJAGA kesehatan ibu hamil tidak hanya dari fisik saja, namun juga psikis. Sebab ada beberapa ibu hamil yang rentan mengalami stres.
Ada beberapa penyebab stres pada ibu hamil seperti sumber daya rendah, kondisi pekerjaan tidak stabil, tanggung jawab dalam keluarga, ketegangan dalam hubungan pernikahan, dan komplikasi kehamilan. Lantas apakah ada hubungannya stres pada ibu hamil dapat menghasilkan anak yang ber-IQ rendah?
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG menjelaskan stres pada ibu hamil ini dapat memicu hormon yang namanya hormon kortisol. Di Denmark pernah ada penelitian yang menilai hubungan antara hormon kortisol dengan IQ anak pada saat usia tujuh tahun.
“Dari penelitian tersebut diketahui bahwa anak-anak saat usia tujuh dengan ibu berhormon kortisol tinggi, IQ-nya lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak dengan ibu yang hormon kortisolnya rendah. Terutama pada anak laki-laki,” ujar dr Dara seperti dikutip dari akun X @dokterdara, Senin (22/7/2024).
Dokter Dara mengatakan di plasenta bumil itu ada enzim yang dapat membuat hormon kortisol tidak aktif.
“Tetapi yang paling penting dan harus dipahami adalah hindari stres. Karena stres itu tidak baik untuk segala aspek,” katanya.
Di negara-negara maju dan makmur dengan tingkat stres rendah, biasanya generasi muda menjadi lebih pintar dan produktif dibandingkan negara-negara berkembang. Untuk itu, dilansir dari website Universita Airlangga perlu adanya keluarga, terutama suami menjadi komponen penting pada kehamilan ibu agar kondisi stres bisa dicegah.
“Masyarakat juga harus turut serta untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ramah akan ibu hamil baik secara fisik atau psikis,” kata Dosen Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR), dr Lestari Sudaryanti dr MKes.
(Leonardus Selwyn)