7 FAKTA menarik Mali, negeri kelahiran raja muslim terkaya sepanjang masa menarik untuk diulas. Mali secara geografis terletak di antara Aljazair, Niger, Burkina Faso, Pantai Gading, Guinea, Senegal dan Mauritania.
Ia adalah negara terbesar kedelapan di Afrika yang terkenal sebagai produsen lumpur terbesar di dunia. Dengan populasi lebih dari 19 juta orang, Mali terkenal dengan musik tradisionalnya, tekstil yang dinamis, dan tradisi bercerita lisan yang kaya.
Negara ini juga menawarkan gambaran sekilas tentang budayanya yang beragam dan penuh warna. Berikut tujuh fakta menarik Mali yang mungkin akan mengejutkan Anda.
Kekayaan tersebut berasal dari simpanan garam dan emas yang melimpah di negara tersebut. Faktanya, simpanan emas di Mali pernah menyumbang separuh pasokan dunia. Anda dapat melihat jejak kekayaannya di salah satu dari ratusan masjid yang ia bangun di seluruh benua yang masih berdiri hingga saat ini.
(Foto: Tim O'Brien)
Kekaisaran Mali mencakup Kota Timbuktu, pusat agama dan pengetahuan Islam. Pada tahun 1325, di bawah pemerintahan Mansa Musa I, Mali telah menjadi pusat perdagangan di Afrika.
Pada awal abad ke-14, Mansa Musa menghabiskan dan menyumbangkan seluruh emasnya untuk menunaikan ibadah haji ke Makkah, yang membantu menyebarkan berita tentang kekayaan besar kekaisaran.
Kompleks ini juga mencakup dua masjid, tempat pertemuan terbuka, dan sebuah pemakaman. Raja membangun situs tersebut ketika Gao menjadi ibu kota kekaisaran setelah Askia Mohamed kembali dari Kota Makkah dan menjadikan Islam sebagai agama resmi.
Awalnya dibangun pada tahun 1907, bangunan fenomenal ini sebenarnya dibangun kembali setiap tahun selama festival satu hari yang disebut Crépissage (Plesteran). Orang-orang berkumpul untuk merekonstruksi tembok dengan lumpur, yang merupakan suatu prestasi yang luar biasa mengingat aula tersebut dapat menampung hingga 3.000 orang di dalamnya. Atap dan dindingnya ditopang oleh 90 kolom berkisi, yang juga membantu menjaga bangunan tetap sejuk bahkan di tengah teriknya musim panas.
(Foto: Gavin Hellier)
Berdiri pada tahun 250 SM, tempat ini menawarkan wawasan menarik mengenai perdagangan emas trans-Sahara.
Kota Timbuktu yang terdaftar di UNESCO juga tak kalah menariknya. Didirikan pada abad kelima, kota ini merupakan pos perdagangan utama dan pusat kebudayaan Islam, khususnya pada abad ke-15 dan ke-16.
(Foto: Instagram/@mali_food_culture)
Mali dikenal memiliki berbagai kuliner tradisional khas. Makanan tradisional tersebut di antaranya nasi jollof, maafe (semur kacang), dan tô yakni hidangan mirip bubur yang terbuat dari millet atau jagung.
Selain itu adapula nasi bercampur biji-bijian yang disajikan dengan tomat, ikan atau daging dengan sayuran. Sedangkan kuliner kari sering kali dibuat dengan menggunakan daging domba.
(Rizka Diputra)