Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Kesehatan Imbau Masyarakat Rutin Cek Kesehatan Minimal Setahun Sekali, Ini Alasannya!

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Minggu, 21 Juli 2024 |17:00 WIB
Menteri Kesehatan Imbau Masyarakat Rutin Cek Kesehatan Minimal Setahun Sekali, Ini Alasannya!
Alasan wajib cek kesehatan rutin. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan seiring dengan meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia.

Budi menjelaskan, sejumlah penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan kanker masih mendominasi penyebab kesakitan dan kematian di Indonesia. Penyakit tersebut adalah penyakit kronis yang terjadi dalam waktu lama serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

“Jagalah tubuh tetap sehat, jangan sampai sakit,” ujar Budi, saat meluncurkan program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, belum lama ini.

Budi pun mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan rutin melakukan cek kesehatan minimal satu tahun sekali. Hal ini untuk mengetahui riwayat kesehatan diri, sehingga bila ditemukan gangguan kesehatan dapat diketahui sejak awal dan dapat segera ditangani.

Cek kesehatan

“Kalau itu dideteksi lebih dini lima tahun sebelumnya, bisa dihindari sejak awal, jadi dia tidak akan kena stroke, tidak akan meninggal, umurnya akan panjang,” ujarnya.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan dasar untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Jika hasilnya tidak sesuai, harus segera berobat ke puskesmas.

“Kalau di atas batas normal jangan panik, cepat datang ke Puskesmas, dikasih obat gratis, benar-benar gratis,” ujar Budi.

Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan, yakni cek lingkar perut atau Indeks Masa Tubuh (IMT). Batas aman lingkar perut pria 90 cm, sementara untuk wanita 80 cm. Jika melebihi batas, harus segera dikontrol. Sebab, lemak perut bila berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung.

“Paling mudah dilihat dari ukuran celana, kalau lebih dari 34 sudah obesitas, kalau 31-32 masih boleh,” ucapnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement