Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

JMFW 2025, Zulkifli Hasan Optimistis Modest Fashion Indonesia Mampu Kuasai Pasar Global

Tuty Ocktaviany , Jurnalis-Jum'at, 19 Juli 2024 |05:30 WIB
JMFW 2025, Zulkifli Hasan Optimistis Modest Fashion Indonesia Mampu Kuasai Pasar Global
JMFW 2025 (Foto: Dok IFC)
A
A
A

IMPIAN untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pusat modest fashion dunia terus diupayakan, salah satunya melalui ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW). Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, modest fashion Indonesia tidak hanya akan menginspirasi dunia, tetapi juga mampu menguasai pasar global.

Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 siap digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, mulai 9-12 Oktober 2024. Ajang tahunan ini dihelat bersamaan dengan pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) adalah ikon penting perwujudan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan. Alasannya, JMFW menunjukkan bentuk kerja sama semua pihak dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

JMFW 2025 (IFC)
JMFW 2025 (IFC)

Kolaborasi mendukung JMFW penting untuk menjalankan perintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar Indonesia menjadi pusat industri halal dan kiblat modest fashion dunia.

“JMFW menunjukkan bahwa Indonesia memiliki hal yang kita sebut kolaborasi. Kalau kita ingin menjadi pusat modest fashion dunia, kata kuncinya adalah kerja sama. Hal ini menjadi kekuatan kita untuk menghasilkan sesuatu yang spektakuler. Hal ini juga yang menjadi semangat awal pembentukan JMFW, yaitu berkolaborasi dalam sebuah ekosistem,” tutur Mendag Zulkifli Hasan dalam Peluncuran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (17/6/2024).

 

Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yaitu Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, Plt Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Mardyana Listyowati, Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Moga Simatupang, dan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso.

Mendag mengatakan, pelaksanaan acara puncak JMFW 2025 akan ramai pengunjung karena berbarengan dengan TEI 2024. Dia optimistis keragaman budaya dan sinergi yang akan ditunjukkan JMFW 2025 dapat menunjang upaya Indonesia menguasai pasar global modest fashion.

“Pembeli dari seluruh dunia akan melihat kita. Saya optimistis dengan segala upaya yang ditunjang potensi keragaman budaya, kearifan lokal, dan sumber daya manusia kita. Modest fashion Indonesia tidak hanya akan menginspirasi dunia, tetapi juga mampu menguasai pasar global,” ucap  Mendag.

Menurut Mendag, perjalanan untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu kiblat modest fashion dunia sudah sejak lama diupayakan. Namun untuk mempercepat pencapaian visi tersebut, strategi yang dilakukan para pemangku kepentingan harus terintegrasi, efisien, dan efektif.

Sejak pembentukannya pada 2021, JMFW yang digagas Kemendag dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah membentuk ekosistem dengan kementerian, lembaga, sektor bisnis, akademisi, perbankan, asosiasi, dan media.

 

Sebagai salah satu bentuk sinergi pada JMFW 2025, Kemendag dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar seminar dan kurasi di empat kota di Indonesia, yakni Pekanbaru, Makassar, Solo, dan Bogor. Kegiatan ini dilakukan untuk menyeleksi pelaku usaha modest fashion melalui mentoring dan fasilitasi mengikuti acara puncak JMFW 2025. Saat ini, telah terpilih 34 pelaku usaha untuk mengikuti JMFW 2025.

Dari sisi pengembangan sumber daya manusia di bidang modest fashion, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan memfasilitasi siswasiswa dari Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) untuk menampilkan karya terbaik mereka di acara puncak JMFW 2025.

Sementara itu, Plt. Dirjen PEN Kemendag Mardyana Sulistyowati mengatakan, JMFW tidak hanya sebatas wadah promosi modest fashion. Keberadaannya juga penting dalam meningkatkan transaksi dagang pelaku usaha modest fashion. Pada 2022, capaian transaksi dagang sebesar 13,2 juta dolar AS, sementara pada 2023 capaian ini meningkat menjadi sekitar 20,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp330 miliar.

Transaksi dihasilkan pembeli yang berasal dari dari Malaysia, Thailand, Persatuan Emirat Arab, Prancis, Nigeria, Iran, India, Singapura, Korea Selatan, dan Indonesia.

“Capaian transaksi ini menunjukkan JMFW menjadi platform penting bagi modest fashion Indonesia untuk lebih dikenal konsumen dunia. Capaian tersebut juga membuktikan bahwa produk modest fashion Indonesia memiliki daya tarik, berstandar tinggi, dan dapat diterima secara internasional,” kata Mardyana.

Untuk meningkatkan nilai transaksi, JMFW 2025 menginisiasi kegiatan bertajuk Buyer’s Talk setiap bulan mulai Juli 2024. Kegiatan secara virtual ini mengundang perwakilan pembeli per kawasan dunia untuk memberi paparan dan masukan terkait standar kualitas, tren permintaan konsumen, dan strategi pemasaran yang cocok bagi jenama modest fashion Indonesia untuk memasuki pasar di kawasan yang dimaksud.

Selama sesi peluncuran JMFW 2025, juga ditampilkan parade busana dari jenama modest fashion nasional, antara lain Chante Ivan Gunawan, Jenna and Kaia, Muda Official, Zaskia Mecca, dan Calla the Label.

Sementara tahun lalu, gelaran JMFW 2024 sukses digelar. Menurut Ali Charisma selaku Advisory Board of Indonesian Fashion Chamber (IFC), modest fashion di Indonesia belakangan ini memang tumbuh pesat. Ini berpeluang menjadikan Indonesia menjadi salah satu pusat modest fashion dunia.

 

Sementara tahun lalu, gelaran JMFW 2024 sukses diadakan. Menurut Advisory Board of Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, modest fashion di Indonesia belakangan ini memang tumbuh pesat. Ini berpeluang menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat modest fashion dunia.

“Kalau dari sisi desain untuk modest fashion, dibanding dengan negara-negara lain, Indonesia nomor satu. Kreativitas desainer kita juara,” tutur Ali Charisma kepada okezone.com di sela-sela acara JMFW.

Namun yang menjadi perhatian, kata Ali Charisma, dari sisi ekonomi atau bisnis. “Kalau dari sisi desain, saya kira Indonesia sudah siap jadi salah satu pusat modest fashion dunia di 2024. Sementara dari sisi bisnis, kita belum siap, masih di bawah 50 persen. Untuk benar-benar siap secara bisnis fashion, realistis di 2027,” kata Ali Charisma.

Dengan kondisi itu, kata Ali Charisma, memang banyak hal yang perlu disiapkan. Terkait event yang bisa memancing buyers datang, termasuk pelaku industri kreatif atau desainer yang terlibat mengikuti event internasional tidak semata memamerkan karya, tetapi juga ikut pameran bisnis dan lainnya.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement