TAK bisa dipungkiri, banyak orang tua yang sangat menyertakan pemakaian gadget atau perangkat gawai seperti smartphone hingga tablet ipad dalam pengasuhan anak sehari-hari. Baik itu untuk menenangkan anak saat tantrum, membujuk anak agar mau makan, atau sebagai screen time harian.
Dari segi medis, pakar kesehatan selalu mengingatkan orangtua untuk bisa membatasi penggunaan gadget terutama pada anak usia balita. Salah satu alasannya adalah risiko speech delay.
Ya, anak balita yang sering main gadget berisiko alami speech delay. Ini bahkan telah dibuktikan di banyak studi, termasuk yang dipublikasi oleh Universitas Muslim Indonesia.
Penelitian berjudul 'Hubungan Intensitas Penggunaan Media Gadget dengan Speech Delay Pada Anak Balita di Kelurahan Pannampu Kota Makassar' menyebutkan ada bukti bahwa ada kaitan antara penggunaan gadget di usia balita dengan masalah speech delay.
"Terbukti bahwa ada hubungan intensitas penggunaan media gadget, terhadap keterlambatan berbicara atau speech delay pada anak balita," ungkap laporan tersebut, dikutip Senin (15/7/2024)
Penelitian digelar dengan koresponden berjumlah 50 balita dengan rentang usia 2-5 tahun, yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu 34 orang. Hasilnya, menunjukkan sebanyak 28 persen dari balita tersebut yang terbukti mengalami speech delay dan itu dikaitkan dengan intensitas penggunaan gadget yang tinggi.