Tuntutan gaya hidup kerap membuat seseorang memutuskan untuk menambah keindahan ideal pada bagian wajah secara instan. Meski demikian, tindakan operasi dan tindakan bedah plastik selalu ada risiko-risiko yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya bisa memicu efek samping yang cukup parah (disharmoni).
Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik RSUD dr. Iskak, dr. Santi Devina, Sp. BP-RE, mengatakan efek samping usai operasi plastik di bagian wajah akan mengalami memar, nyeri, kulit memerah dan mengeluarkan cairan. Risiko paling parah pada tindakan operasi plastik adalah ketidaksesuaian hasil operasi dengan keinginan pasien, yang memungkinkan dapat berdampak pada kejiwaan pasien itu sendiri (stres).
"Misalnya saja operasi plastik pada bagian hidung inggin lebih mancung tapi hasilnya justru kadang tidak simetris, dan ini justru menjadi sangat buruk,” ujar dokter Santi seperti dikutip dari situs RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Pihak rumah sakit dan dokter tidak dapat menjamin atas hasil operasi. Di awal sebelum tindakan operasi harus melalui konsultasi terlebih dahulu, kemudian membuat kesepakatan kesepahaman antara pasien dan dokter.
Oleh karena itu, lanjut dokter Santi, tindakan operasi pada bagian wajah memerlukan pertimbangan yang cukup matang. Terlebih, pasien harus mempersiapkan mental dan siap menghadapi risiko pasca operasi.