Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkes Tegaskan Masuknya Dokter Asing Tidak Jadi Saingan Dokter Lokal, Tapi Selamatkan Nyawa

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2024 |16:00 WIB
Menkes Tegaskan Masuknya Dokter Asing Tidak Jadi Saingan Dokter Lokal, Tapi Selamatkan Nyawa
Menkes tegaskan dokter asing tidak jadi saingan dokter lokal. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

PROGRAM naturalisasi dokter asing ala Kementerian Kesehatan menjadi perbincangan hangat saat ini, terlebih Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) diberhentikan karena menolak program tersebut.

Padahal, munculnya ide naturalisasi dokter asing itu menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dimaksudkan agar mengisi kekosongan dokter dan dokter spesialis di Indonesia, salah satu kasus yang dicontohkannya adalah tingginya kematian bayi dengan kelainan jantung bawaan.

Ya, belum lama ini Menkes Budi menyinggung kasus tersebut dan diharapkan dengan adanya dokter asing di Indonesia, prevalensi kematian bayi dengan kelainan jantung bawaan bisa menurun.

"Indonesia ini punya lebih dari 12 ribu bayi dengan kelainan jantung bawaan, mereka itu perlu dioperasi cepat, kalau enggak angka kematiannya tinggi," kata Menkes di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, baru-baru ini.

Dokter

Sayangnya, kata Menkes, sampai saat ini kapasitas Indonesia untuk melakukan operasi hanya enam ribu per tahun. Artinya, ada enam ribu bayi dengan kelainan jantung bawaan tidak tertangani.

"Ini bayi-bayi memiliki risiko tinggi untuk meninggal. Kalau kita tunggu (sampai dioperasi), risikonya makin tinggi. Nah, kedatangan dokter asing itu sebenarnya untuk menyelamatkan enam ribu nyawa ini," kata Menkes.

Dengan kata lain, program naturalisasi dokter asing ini dimaksudkan demi keselamatan nyawa manusia, bukan bermaksud jadi saingan dokter-dokter lokal atau merendahkan kemampuan dokter-dokter Indonesia.

"Bahwa kemudian mungkin teman-teman ada yang merasa sensitif seperti FK Unair bahwa 'Oh dokter kita lebih hebat, kemudian kita juga bisa', isunya bukan itu," tutur Menkes Budi.

"Isunya juga bukan merendahkan kemampuan dokter-dokter Indonesia. Enggak. Dokter-dokter kita mampu, masalahnya enggak cukup dan lebih dari enam ribu bayi setiap tahun mengalami risiko kehilangan nyawa. Kan gak bisa nunggu," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement