“Saya membaca tentang pernikahan solo di artikel seorang blogger dan berpikir saya tidak bisa melakukannya. Namun sekitar tiga tahun lalu, saya mulai melakukan hal-hal yang membuat saya bahagia, seperti mengenakan pakaian yang indah, menikmati makanan lezat, dan mandi dengan kelopak bunga. Saat itulah saya mulai berpikir untuk menikahi diri saya sendiri.”
Salah seorang praktisi perencanaan pernikahan di Jepang menilai, tren tersebut sebagai bentuk perubahan zaman yang menunjukkan penghargaan terhadap diri sendiri.
"Pernikahan tunggal merupakan tanda perubahan zaman. Kini, lebih banyak wanita Jepang yang dapat menghidupi diri sendiri tanpa menikah, dan mereka tidak ingin dibatasi oleh peran tradisional," kata seorang perencana sebuah perusahaan pernikahan Jepang.
(Kemas Irawan Nurrachman)