Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ngantuk Berat Usai Minum Obat Migrain? Begini Cara Mengatasinya!

Wiwie Heriyani , Jurnalis-Rabu, 19 Juni 2024 |21:00 WIB
Ngantuk Berat Usai Minum Obat Migrain? Begini Cara Mengatasinya!
Mengantuk usai konsumsi obat migrain. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

MIGRAIN saat bekerja tentu sangat mengganggu aktivitas. Tak heran mengonsumsi obat menjadi salah satu solusi. Namun, alih-alih ingin menghilangkan migrain minum obat justru terkadang menimbulkan sejumlah efek samping. Salah satu yang paling sering terjadi adalah jadi ngantuk berat hingga dada terasa berdebar-debar.

Dokter Saraf, dr. R.A. Dwi Pujiastuti mengatakan, pada dasarnya, kondisi tersebut adalah efek samping yang umum terjadi ketika mengonsumsi beberapa jenis obat. Pasalnya, obat-obatan umumya mengandung bahan kimia yang memengaruhi neurotransmitter di otak, yang berfungsi mengontrol kesadaran dan kantuk.

Beberapa jenis obat, seperti obat batuk, demam, dan flu, mengandung kandungan dekongestan, antihistamin, serta analgestik-antipiretik yang dapat menyebabkan rasa kantuk. Kondisi tubuh yang tidak prima, seperti demam, flu, atau batuk, juga dapat mempengaruhi rasa kantuk yang muncul setelah minum obat.

“Obat-obatan itu banyak macamnya. Baik obat yang pada saat darurat, pada saat ia serangan (migrain) atau obat pencegahan,” ujar dr. Puji, dalam Webinar ‘Bulan Kesadaran Migrain dan Nyeri Kepala: Mengatasi Mitos Migrain di Tempat Kerja’ secara daring, Rabu, (19/6/2024)

Migrain

“Obat migrain itu ada dua macam. Bisa obat pada saat serangan, pada saat nyerinya, atau dia justru karena terlalu sering serangannya, jadi dia butuh obat pencegahan. Jadi jenisnya banyak, efek sampingnya juga banyak. Ada yang mengantuk, ada yang naik berat badan, ada yang mungkin tidak cocok kalau penderita jantung,” tuturnya.

Karena itu, dr.Puji mengatakan orang-orang yang memang kerap mengalami migrain dan harus minum obat saat bekerja, mengkonsultasikannya terlebih dahulu terkait pemilihan jenis obat. Pasalnya, seperti yang telah disebutkan, setiap jenis obat-obatan memiliki dosis dan efek samping yang berbeda-beda.

“Nah jadi itu memang sebaiknya dikomunikasikan. Karena itu dokternya juga harus tau apakah dia punya penyakit lain atau justru dia tidak bisa misalnya bekerja di malam hari atau sistemm shift, jadi dia tidak bisa minum obat yang bikin terlalu ngantuk,” tutur dr. Puji.

“Jadi untuk mengatasi, itu sebaiknya harus dikomunikasikan. Karena efek samping itu pasti kan kalau sudah mengganggu artinya dia pasti udah tidak cocok dengan obat tersebut, jadi memang mungkin harus dikontrol dosisnya, atau diganti obatnya,” tuturnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement