World Health Organization (WHO) dalam laporannya berjudul ‘WHO Global strategy for dengue prevention and control 2012–2020’ menyampaikan, bahwa sebagian besar negara di Asia Tenggara merupakan endemik DBD.
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, dari 1 Januari hingga 27 April 2020, ditemukan 49.563 kasus DBD dengan penyebaran terbanyak terjadi di Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Jawa Timur. Kasus tertinggi berada di Provinsi NTT (4.493 kasus) terutama Kabupaten Sikka yaitu 1.529 kasus.
Tahun 2024 ini, masyarakat tidak henti dihimbau mewaspadai siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) lima tahunan, yang mempunyai tren/kecenderungan peningkatan kasus.
Pasalnya, kasus DBD erat kaitannya dengan kondisi alam. Namun, dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Seperti yang telah diketahui, Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina. Virus dengue terbagi menjadi 4 jenis yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4.
(Martin Bagya Kertiyasa)