KESEHATAN merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang. Oleh karena itu, pengobatan sering menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya menjaga dan memulihkan kesehatan. Terdapat berbagai pilihan pengobatan yang sering digunakan oleh banyak orang, termasuk obat kimia dan obat herbal.
Namun, masih banyak orang yang mengonsumsi kedua jenis obat tersebut secara bersamaan tanpa mempertimbangkan waktu yang tepat. Padahal, perlu untuk memperhatikan jeda waktu yang tepat saat mengonsumsi obat kimia dan obat herbal agar keduanya dapat bekerja secara efektif dan tidak saling mengganggu.
Melansir dari unggahan video dalam akun Instagram pribadinya pada Kamis (13/6/2024), dr. Cahyono memberikan penjelasan yang penting mengenai hal ini. Dokter Cahyono menyatakan bahwa pada prinsipnya, mengonsumsi obat kimia bersamaan dengan obat herbal atau suplemen itu diperbolehkan.
"Namun, dalam praktiknya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan efektivitas kedua pengobatan tersebut. Salah satu hal utama yang perlu diperhatikan adalah memberikan jeda waktu antara konsumsi obat kimia dan obat herbal," katanya.

Selanjutnya, dr. Cahyono menjelaskan bahwa jeda waktu minimal yang disarankan adalah dua jam, dan jika memungkinkan lebih dari dua jam akan lebih baik. Hal ini sangat disarankan karena obat herbal memiliki sifat yang dapat menetralkan zat kimia yang ada dalam tubuh.
"Jika obat herbal dan obat kimia diminum dalam satu waktu, dr. Cahyono mengkhawatirkan keduanya akan saling menetralkan sehingga tidak ada efek apapun yang tercapai dalam tubuh. Akibatnya, kedua jenis obat tersebut tidak akan memberikan manfaat yang diharapkan," tuturnya.
"Obat kimia umumnya bekerja dengan mekanisme spesifik dalam tubuh, seperti menghambat enzim tertentu, memblokir reseptor, atau melalui mekanisme lainnya. Di sisi lain, obat herbal sering kali mengandung berbagai senyawa aktif yang memiliki efek beragam, termasuk efek menetralkan zat kimia," katanya.