Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengulik Makna Tradisi Mepe Kasur Khas Banyuwangi Jelang Idul Adha

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 08 Juni 2024 |08:09 WIB
Mengulik Makna Tradisi Mepe Kasur Khas Banyuwangi Jelang Idul Adha
Tradisi Mepe Kasur khas Banyuwangi, Jawa Timur (Foto: Avirista Midaada/MPI)
A
A
A

WARGA Banyuwangi, Jawa Timur memiliki tradisi unik menjelang hari raya Idul Adha. Tradisi bernama mepe kasur atau menjemur kasur menjadi pemandangan yang biasa di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, menjelang hari raya kurban.

Warga percaya tradisi mepe kasur atau menjemur kasur dapat membuat harmonis dan langgeng hubungan pasangan suami istri (pasutri).

Tampak, tradisi mepe kasur ini dilakukan dengan menjemur kasur kapuk di halaman rumah masing-masing warga Desa Kemiren. Masing-masing rumah yang menjemur kasur saat memasuki Hari Idul Adha di bulan Dzulhijjah.

Tokoh Adat Using Desa Kemiren, Adi Purwadi mengatakan, tradisi mepe kasur merupakan salah satu dari rangkaian upacara adat tumpeng sewu di Desa Kemiren yang digelar setiap minggu pertama bulan Dzulhijjah antara hari Kamis atau Minggu. 

Tradisi Mepe Kasur

(Foto: Instagram/@azwaranas.a3)

"Upacara adat tumpeng sewu bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur warga terhadap nikmat yang telah diberikan sang pencipta," kata Adi Purwadi, kepada MPI, Sabtu (8/6/2024).

Uniknya, semua kasur yang dijemur memiliki warna yang sama, yakni merah hitam, dua warna itulah yang melambangkan sebuah harmonisasi rumah tangga dengan perpaduan prinsip keberanian hingga keabadian.

"Mungkin satu-satunya desa yang punya kasur seragam dengan warna merah dan hitam. Warna hitam warna keabadian, dan merah warna keberanian, dan kerja keras," ucap dia.

Menurut Adi, kedua unsur itu dijadikan prinsip warga desanya dalam membangun sebuah mahligai rumah tangga. Dimana kasur dipercaya menjadi bagian yang penting dalam membangun sebuah rumah tangga.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement