Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pecahkan Rekor Dunia, Inilah Wanita Tercepat Mendaki Gunung Everest

Janila Pinta , Jurnalis-Jum'at, 31 Mei 2024 |06:51 WIB
Pecahkan Rekor Dunia, Inilah Wanita Tercepat Mendaki Gunung Everest
Phunjo Jhangmu Lama, wanita tercepat mendaki Gunung Everest (Foto: The Kathmandu Post/Bijayabar Pradhan)
A
A
A

SEJARAH pendakian gunung fenomenal Everest kembali terukir setelah seorang wanita, Phunjo Jhangmu Lama kembali merebut gelarnya sebagai wanita pendaki Everest tercepat di dunia.

Melansir The Kathmandu Post, Lama menunjukkan kemampuannya dengan menyelesaikan pendakian gunung tertinggi di dunia dalam waktu 24 jam 26 menit pada Kamis 23 Mei 2024.

Tercatat wanita tangguh itu memulai pendakiannya dari base camp pada pukul 15.52 tanggal 22 Mei yang terletak di ketinggian 5.364 meter dan mencapai puncak di ketinggian 8,848.86 meter pada pukul 06.23 di keesokan harinya, menurut laporan dari Khim Lal Gautam, koordinator base camp Everest.

Di hari yang sama, Lama kembali ke base camp pada pukul 16.18 waktu setempat sehingga tercatat menyelesaikan pendakian dalam 24 jam 26 menit. Hal ini sesuai dengan aturan pendakian gunung di mana pendaki harus memulai dan mengakhiri pendakiannya di base camp untuk memperoleh gelar apapun.

Sempat memecahkan rekor yang sama, Lama berhasil memuncaki Everest pada 17 Mei 2018 dalam waktu 39 jam 6 menit. Namun, gelar pendaki wanita tercepat itu sempat direbut oleh pendaki Hong Kong, Tsang Yin-Hung yang mencapai puncak dalam 25 jam 50 menit pada 2021.

Phunjo Jhangmu Lama, wanita tercepat yang mendaki Gunung Everest (Foto: Facebook)

(Foto: Facebook/Phunjo Jhangmu Lama)

Sementara itu, untuk kategori putra rekor ini dipegang oleh pendaki Nepal Lhakpa Gelu Sherpa yang berhasil melakukan perjalanannya hanya dalam waktu 18 jam 20 menit pada tahun 2003. 

Sherpa Nepal ini memulai pendakian pada pukul 17.00 waktu setempat pada tanggal 25 Mei 2003, dan berhasil mencapai puncak pukul 03.56 tanggal 26 Mei. Ia berhasil menapakkan kakinya di base camp tepat pada pukul 11.20 di tanggal 26 Mei 2003 itu.

Meski kondisi cuaca terbilang buruk pada musim pendakian kali ini, tetapi hal itu tidak menghentikan beberapa pendaki yang berhasil mencetak sejarah baru. 

Misalnya Kami Rita Sherpa yang mendaki Everest dua kali dan menambah penghitungannya menjadi 30 pendakian. Di samping itu ada juga Dawa Finjok Sherpa yang menjadi orang tercepat yang mendaki Everest tiga kali hanya dalam 8 hari.

Selain itu, Letnan Angkatan Darat Kerajaan Bhutan Pelden Dorje juga meraih gelarnya sebagai orang Bhutan pertama yang mencapai puncak gunung popular tersebut dan beberapa pendaki wanita yang berhasil mengklaim rekor wanita pertama yang mencapai puncak Everest dari negaranya masing-masing.

 

Berbagai prestasi tercipta, namun musim kali ini ini menjadi musim pendakian yang cukup mematikan bagi sejarah Everest. Setidaknya tercatat 5 korban jiwa dan tiga pendaki masih hilang dalam perjalanan di gunung mencekam ini.

Cheruiyot Kirui, seorang pendaki Kenya ditemukan tewas di beberapa meter di bawah puncak Everest pada Kamis sedangkan pemandu yang mendampinginya, Nawang Sherpa masih belum ditemukan. 

Dua pendaki lainnya yakni Daniel Paul Paterson asal Inggris Bersama sherpa-nya Pastenji menghilang di zona kematian setelah mencapai puncak pada 21 Mei. Pihak berwenang mengatakan bahwa harapan untuk menemukan korban sangatlah kecil.

6 Fakta Gunung Everest, Gunung Tertinggi di Dunia

“Dengan menyesal kami menginformasikan kepada Anda bahwa keruntuhan cornice terjadi kemarin (21 Mei 2024) di Hillary Step. Dua anggota tim pemberani kami, Daniel Paul Paterson dari Inggris dan Pastenji Sherpa, hilang. Saksi mata melaporkan kejadian itu terjadi antara Summit Ridge dan South Summit, dan beberapa pendaki tersapu di Kangshung Face,” tulis Lakpa Sherpa, Direktur Pelaksana 8K Expeditions, badan yang mengelola pendakian Paterson, di halaman Facebook-nya.

“Tim pencarian dan penyelamatan kami yang berdedikasi dikerahkan di lapangan. Mereka bekerja tanpa lelah untuk menemukan pendaki kami yang hilang. Pikiran dan doa kami bersama keluarga mereka selama masa yang penuh tantangan ini,” lanjutnya.

Dua jasad lainnya ditemukan pada 17 Mei 2024 setelah 4 hari hilang yang merupakan dua pendaki Mongolia. Binod Babu Bastakoti dari Lekhnath dilaporkan meninggal dunia pada hari Rabu di dekat Kol selatan saat turun dari puncak. Di camp 3, pendaki Rumania Gabriel Viorel Tabra juga ditemukan tewas di tendanya pada 20 Mei 2024. 

(Rizka Diputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement