Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Banyaknya Keringat Bukan Penentu Utama Efektivitas Olahraga, Begini Penjelasannya

Firly Aghisty Cahyarani , Jurnalis-Kamis, 30 Mei 2024 |04:00 WIB
Banyaknya Keringat Bukan Penentu Utama Efektivitas Olahraga, Begini Penjelasannya
Berkeringat tidak menjamin efektivitas olahraga. (Foto: Freepik.com)
A
A
A

KETIKA berolahraga, terkadang seseorang menganggap bahwa semakin banyak keringat yang dikeluarkan, maka semakin efektif latihan yang dilakukan. Namun, penting untuk diingat bahwa banyaknya keringat bukanlah satu-satunya tanda kesuksesan dalam olahraga.

Meskipun keringat adalah reaksi alami tubuh terhadap aktivitas fisik untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, namun keefektifan latihan yang sebenarnya lebih dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti intensitas, durasi, dan jenis latihan yang dipilih.

Jika terlalu berfokus pada banyaknya keringat saat berolahraga, maka kita akan berisiko mengalami kelelahan berlebihan dan dehidrasi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Oleh karena itu, lebih baik untuk memperhatikan aspek-aspek seperti pemenuhan nutrisi, istirahat yang memadai, dan variasi latihan, daripada hanya menilai keberhasilan olahraga berdasarkan seberapa banyak kita berkeringat.

Merangkum dari unggahan dokter Tirta pada akun instagramnya Kamis (30/5/2024), pada sebuah konten edukasi mengenai pentingnya pemahaman tentang keringat selama berolahraga, dokter Adrian menjelaskan bahwa sebagian kalori yang dibakar oleh tubuh memang keluar melalui proses penguapan tubuh saat kita berkeringat.

Berkeringat

Namun, fungsi utama keringat bukanlah untuk mengeluarkan kalori yang terbakar, melainkan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil selama melakukan aktivitas fisik. Dia juga menegaskan bahwa produksi keringat saat berolahraga tidak selalu mencerminkan banyaknya kalori yang dibakar oleh tubuh.

Banyak orang berpikir bahwa semakin banyak keringat yang keluar, maka akan semakin banyak kalori yang terbakar. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Keringat yang banyak bisa disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas atau kelembaban udara yang tinggi, bukan hanya oleh intensitas atau durasi olahraga itu sendiri.

Tidak hanya itu, dokter Adrian juga menyatakan bahwa olahraga yang dilakukan di musim dingin atau dengan tingkat produksi keringat yang rendah tetap memberikan manfaat bagi kesehatan dan kebugaran pada tubuh.

Intensitas dan jenis aktivitas fisik yang dilakukan lebih penting daripada jumlah keringat yang dihasilkan. Bahkan jika keringat yang dihasilkan sedikit, manfaat olahraga tetap dapat dirasakan jika intensitasnya cukup.

(Leonardus Selwyn)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement